Presiden Tawarkan Hadiah Uang Tunai untuk Menangkap Prajurit Ukraina Pembakar Alquran Hidup atau Mati

Resistensi.id – Presiden Republik Chechnya Ramzan Kadyrov, telah menawarkan hadiah yang untuk prajurit Ukraina yang terekam dalam video melakukan aksi pembakaran kitab suci umat Islam Alquran.

Rekaman, yang diposting ulang oleh pejabat Rusia, menunjukkan dua pria yang tampak seperti seragam militer Ukraina yang memperlihatkan halaman dari kitab suci umat Islam dan membakarnya.

Pemimpin negara Islam itu menyebut, atas tindakan prajurit Ukraina yang baru-baru ini membakar halaman-halaman Alquran tidak akan cukup untuk membalas perbuatan tersebut.

“Saya mengumumkan hadiah lima juta rubel [$64.950] untuk membasmi sampah ini,” tulisnya di Telegram.

Kadyrov menegaskan, bahwa hadiahnya akan dua kali lebih tinggi jika penoda itu ditangkap hidup-hidup. Hadiah itu bisa diklaim kapan saja di masa depan. Kapan pun itu terjadi hari ini, besok, dalam setahun uang akan menunggu.

“Dan tidak peduli siapa yang melakukannya: satu peleton, kelompok, satu orang, tetangga di parit, uangnya akan diserahkan sepenuhnya,” ujar Kadyrov.

Dalam postingan terpisah, Kadyrov bersumpah bahwa dia tidak akan membiarkan siapa pun memperlakukan teks suci Islam dengan tidak hormat. Dia mengungkapkan harapan bahwa hukuman Tuhan akan diberikan kepada para penghujat “melalui prajurit kami yang ingin menghancurkan Anda lebih dari yang Anda inginkan untuk hidup.”

Menurut Kadyrov, rekaman terbaru mewakili ideologi negara Ukraina dan menggambarkan sifat “fasis-setan” . Dia juga menyatakan keraguan bahwa pria dalam video tersebut akan berani melakukan ini seandainya ada satu orang Chechnya atau Muslim di sekitarnya pada saat itu.

Pemimpin Chechnya itu juga mencemooh orang-orang yang disebut Muslim yang diduga berperang sebagai bagian dari angkatan bersenjata Ukraina.

“Orang-orang seperti itu tidak memiliki alasan untuk memihak musuh Allah,” Kadyrov menyimpulkan.

Mengomentari video kontroversial tersebut, Ibrahim Aydin, seorang anggota parlemen dari partai Keadilan dan Pembangunan Turki yang berkuasa, mencirikan adegan di dalamnya sebagai provokasi dan serangan terhadap agama kita.

Dia, bagaimanapun, menyatakan skeptis atas kebenaran rekaman tersebut, menyebut media sosial sebagai sumber yang tidak dapat diandalkan.

Sementara itu, perwakilan militer dan diplomat Ukraina pada hari Kamis membantah bahwa personel militer negara itu terlibat dalam insiden tersebut.

Sumber : RT. Com

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *