Resistensi.id – Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa dalam serangan terbaru pasukannya di daerah Donetsk, 200 ton peralatan militer dan amunisi Ukraina berhasil dihancurkan.
Perang Ukraina, dengan semua konsekuensi politik, militer, ekonomi, sosial, sosial bahkan budaya yang meluas, memasuki bulan kelima belas, dan pengiriman senjata Barat ke Ukraina hingga kini terus berlanjut.
Pejabat Rusia dan beberapa media Barat telah menggambarkan Perang Ukraina sebagai perang proksi antara Barat dan Rusia.
Rusia berulang kali mengatakan bahwa pengiriman senjata Barat ke Ukraina hanya memperpanjang konflik di negara itu yang memiliki konsekuensi tidak terduga.
Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan hari Minggu (30/4/2023) mengatakan 200 ton peralatan militer dan amunisi angkatan bersenjata Ukraina berhasil dihancurkan setelah serangan dilancarkan pasukannya terhadap posisi militer Ukraina di sebuah stasiun kereta api di Kramatorsk.
Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan,”Pasukan Rusia telah mengendalikan empat daerah di barat kota Bakhmut di daerah Donetsk.”
Pertempuran Bakhmut telah berlangsung selama berbulan-bulan, dan pasukan Rusia meraih kemenangan di wilayah ini.
Moskow menilai kemenangan itu akan membuka jalan bagi lebih banyak area di daerah Donbas di Ukraina timur.
Ukraina telah mengerahkan senjata berat, termasuk tank ofensif canggih dan pesawat tempur dari sekutu baratnya, selama berbulan -bulan untuk melawan pasukan Rusia.
Sumber : TASS
