Resistensi.id – Seorang jenderal rezim Zionis Itzhak Brik, mengakui ketidakmampuan tentara Israel menghadapi kekuatan militer pasukan Perlawanan dari Hamas, hingga Hizbullah Lebanon, terutama pasukan komandonya.
Selama 23 tahun terakhir, dunia telah menyaksikan kemajuan gerakan perlawanan Islam Lebanon, Hizbullah dengan kekuatan pasukan dan berbagai peralatan militernya yang menimbulkan kekalahan telak pada tentara agresor Zionis, dan dalam dua perang tahun 2000 dan 2006, menorehkan dua kekalahan tak terlupakan bagi Israel.
Rai Al-Youm hari Sabtu (1/7/2023), Itzhak Brik, Jenderal Pasukan Cadangan Rezim Zionis meremehkan ancaman harian Israel terhadap Iran dan mengatakan, “Mari kita ingat bahwa petani padi di Vietnam mengalahkan kekuatan besar Amerika Serikat, dan contoh ini menunjukkan bahwa untuk memenangkan perang, seseorang tidak bisa hanya puas dengan keunggulan teknologi, tetapi pasukannya harus memiliki semangat tempur yang tinggi.”
Tinjauan perkembangan terakhir menunjukkan bahwa rezim Zionis telah kehilangan visi strategisnya. Oleh karena itu tidak siap untuk memasuki pertempuran regional. Jika perang dimulai, maka rezim Zionis akan melihat lima ribu roket dan mortir menghantamnya mendarat setiap hari,” ujar Brik.
Ia juga menilai tentara Zionis tidak akan memenangkan perang melawan Hamas dan gerakan Jihad Islam, apalagi melawan Iran.
“Tel Aviv harus tahu bahwa menyerang program nuklir Iran akan memiliki konsekuensi besar termasuk fakta bahwa kita akan melihat ribuan roket menyerang Israel setiap hari. Kerusakan yang akan terjadi tidak dapat dibayangkan oleh kita, bahkan oleh nenek moyang kita sekalipun,”tegasnya.
Sumber : Ray alyoum
