Tel Aviv Berubah bak ‘Neraka’, Kepala Polisi Mundur. Israel Chaos!

Resistensi.id – Komandan polisi Tel Aviv dilaporkan mundur dari kepolisian akibat intervensi politik oleh anggota kabinet sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Orang-orang mengambil bagian dalam demonstrasi setelah kepala polisi Tel Aviv berhenti dengan alasan campur tangan pemerintah terhadap pengunjuk rasa anti-pemerintah di Tel Aviv, Israel, 6 Juli 2023.

Sejumlah massa kembali menggelar demonstrasi setelah Komandan polisi Tel Aviv dilaporkan mundur dari kepolisian akibat intervensi politik oleh anggota kabinet sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Para anggota kabinet, kata Komandan Distrik Tel Aviv Ami Eshed, menginginkan penggunaan kekuatan yang berlebihan terhadap pengunjuk rasa anti-pemerintah negara tersebut.

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Rabu (5/7/2023), Eshed mengatakan tidak dapat memenuhi harapan dari para eselon menteri, yang menurutnya telah melanggar semua aturan dan secara terang-terangan ikut campur dalam pengambilan keputusan profesional.

“Saya dapat dengan mudah memenuhi harapan ini dengan menggunakan kekuatan yang tidak masuk akal yang akan memenuhi ruang gawat darurat Ichilov (rumah sakit Tel Aviv) di akhir setiap protes,” kata Eshed, seperti dikutip Reuters.

“Untuk pertama kalinya dalam tiga dekade pelayanan, saya menemukan kenyataan yang tidak masuk akal di mana memastikan ketenangan dan ketertiban bukanlah yang dituntut dari saya, tetapi justru sebaliknya,” tambahnya.

Meski begitu, Eshed tidak menyebut nama Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir yang sebelumnya diketahui menuntut tindakan keras terhadap pengunjuk rasa yang menginginkan pemerintah untuk merombak sistem peradilan.

Segera setelah pengumuman Eshed, ratusan pengunjuk rasa yang membawa bendera Israel dan meneriakkan “demokrasi” berbaris melalui Tel Aviv. Beberapa memblokir jalan raya utama, menyalakan api dan berhadapan dengan polisi dengan menunggang kuda.

Ben-Gvir sendiri mengatakan keputusan Eshed dianggap menghancurkan peluangnya untuk diangkat menjadi kepala polisi, mengatakan dalam pernyataan di televisi bahwa Eshed telah melewati batas berbahaya. “Politik telah merembes ke jajaran paling senior di Israel dan seorang perwira berseragam telah menyerah kepada politisi senior di sebelah kiri,” katanya.

Ben-Gvir, seorang garis keras dengan keyakinan masa lalu untuk mendukung terorisme dan penghasutan, telah mencari otoritas yang lebih besar atas kepolisian ketika dia diminta untuk melayani sebagai menteri pengawas, yang memicu kekhawatiran tentang kemandirian polisi.

Sumber : Reuters / AP

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *