Rusia Mengutuk Keras Penistaan Alquran yang Terulang Untuk Kedua Kalinya

Resistensi.id – Moskow dengan tegas mengecam insiden terbaru yang melibatkan pembakaran salinan Alquran, kali ini di Denmark. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam jumpa pers pada hari Rabu (26/07).

“Kami mengutuk keras (insiden pembakaran Alquran di Denmark) ini dan tindakan ekstremis serupa. Menunjukkan intoleransi terhadap agama apa pun adalah tidak pantas,” katanya.

“Kita telah menyaksikan tren radikal agama, merasakan impunitas mereka, di ibukota Eropa ini atau itu untuk melakukan, dengan kengototan maniak, kejahatan terhadap Islam, menodai Al-Qur’an,” kata diplomat Rusia itu. Ia menegaskan bahwa tindakan seperti itu adalah manifestasi dari barbarisme agresif dan xenofobia.

Zakharova berjanji bahwa Rusia akan selalu “menentang upaya untuk mempermalukan perasaan para penganut agama dan pelanggaran hak asasi manusia yang memalukan” serupa dengan yang dipamerkan di Denmark.

“Kecuali pihak berwenang campur tangan untuk menghentikan lelucon seperti itu, ini akan mendorong radikalisme berlipat ganda. Warga negara biasa dan staf di misi diplomatik yang harus menderita, terlepas dari keyakinan mereka,” tegas Zakharova.

“Kami melanjutkan dari [harapan] bahwa pihak berwenang di Denmark akan berhenti memaafkan hasutan kebencian antaragama dan akan mengambil semua tindakan yang diperlukan terhadap kaum radikal,” pungkasnya.

Ekstremis anti-Islam membakar Al-Qur’an di dekat kedutaan besar Mesir dan Turki di Kopenhagen pada 25 Juli. Protes serupa diadakan di luar kedutaan Irak pada hari sebelumnya. Tindakan tersebut diorganisir oleh sebuah kelompok bernama Danish Patriots dan memicu kecaman di seluruh dunia Islam.

Sumber: MNA

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *