Pejabat Israel Semakin Kerap ke Arab Saudi

Menteri Pariwisata Israel Haim Katz di Riyadh, Arab Saudi, pada Rabu (27/9/2023). Ia menjadi menteri pertama Israel yang mendatangi Arab Saudi secara resmi. Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi dijadwalkan menyambangi Arab Saudi pada awal Oktober 2023.
ISRAELI MINISTRY OF TOURISM / AFP

Resistensi.id — Para pejabat Israel semakin kerap bertandang secara resmi ke Arab Saudi. Terbaru ada dua menteri Israel bertandang ke Arab Saudi pada September-Oktober 2023. Para pejabat lain di Israel pun berkunjung secara resmi ke Arab Saudi.

Berbagai muhibah itu sulit dibayangkan terjadi beberapa tahun lalu. Sementara duta besar pertama Arab Saudi akhirnya bertemu Pemerintah Palestina.

Pada September-Oktober 2023, rombongan pejabat dan menteri Israel berkali-kali menyambangi Arab Saudi. Rombongan pertama mengikuti pertemuan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Pertemuan Komite Warisan Dunia pada 11-25 September 2025 itu digelar di Riyadh, Arab Saudi. Mereka hadir sebagai pemantau di pertemuan itu.

Delegasi Israel terdiri dari sembilan pejabat yang bekerja di Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pendidikan. Arab Saudi tidak memberikan visa untuk Menlu Israel Eli Cohen dan Menteri Pendidikan Yoav Kisch untuk mengikuti pertemuan itu.

Namun, Riyadh memberikan visa kepada Menteri Pariwisata Israel Haim Katz untuk berkunjung pada 25-27 September 2023. Katz menjadi menteri pertama Israel yang secara resmi bertandang ke Arab Saudi dalam 48 tahun terakhir. Ia menghadiri pertemuan Badan PBB untuk Pariwisata (UNWTO) di Riyadh.

”Mereka menerima saya dengan hangat. Kami mendarat sore hari, ada banyak orang menyambut,” kata Katz kepada televisi Israel, Channel 12, dan Times of Israel.

Dalam pernyataan kepada Yedioth Ahronoth, Katz menyebut lawatannya sebagai hal bersejarah dan menggairahkan. ”Kami akan bertemu banyak delegasi, sebagian punya hubungan dengan kita dan sebagian tidak ada hubungan,” ujarnya.

Sementara pada Senin (2/10/2023) malam, giliran Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi dijadwalkan mendarat di Riyadh. Ia akan mengikuti pertemuan Persatuan Pos Dunia (UPU) di Riyadh pada 1-5 Oktober 2023.

Sejumlah media Israel menyebut, Karhi akan membuat gerai yang disebut Sukkah selama di Riyadh. Orang-orang Yahudi membangun gerai sementara, biasanya dari tenda dan beratap ranting pohon tertentu, untuk merayakan Festival Sukkot. Tahun ini, festival Sukkot dirayakan pada pekan pertama Oktober 2023 atau bertepatan dengan waktu lawatan Karhi ke Riyadh.

Tidak hanya Karhi, Ketua Komisi Ekonomi pada Knesset, David Bitan, juga disebutkan akan bertandang ke Arab Saudi. Katz, Karhi, dan Bitan merupakan politisi Partai Likud pimpinan Benjamin Netanyahu.

Dalam pernyataan di New York, Amerika Serikat, Netanyahu menyebut rangkaian lawatan itu tidak terbayangkan beberapa tahun lalu. ”Kami juga sudah beberapa tahun terbang di (wilayah udara) Arab Saudi. Kami membahas soal keterhubungan infrastruktur (Israel-Arab Saudi),” katanya.

Palestina

Netanyahu menyebut, perdamaian Israel dengan negara-negara Arab tidak boleh diveto Palestina. Ia tidak jelas menjelaskan maksud pernyataan itu. Hal yang jelas, selama bertahun-tahun, ia terus menolak ”Solusi Dua Negara” dan keberadaan negara Palestina. Bahkan, dalam pidato di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, ia menunjukkan peta Israel yang menguasai seluruh wilayah Palestina.

Perdamaian Israel dengan Arab hanya membuat pemerintahan apartheid di Israel merasa lebih aman.

Padahal, AS sekali pun menegaskan isu Palestina harus diselesaikan. ”Pemerintah Arab Saudi telah menegaskan itu secara terbuka,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller.

AS kini sedang mengupayakan perdamaian Arab Saudi-Israel. Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) menyebut, peresmian hubungan Riyadh-Tel Aviv semakin dekat. Di sisi lain, Pangeran MBS menegaskan, isu Palestina amat penting bagi Arab Saudi dan negara-negara lain di Jazirah Arab. Riyadh mau isu itu diselesaikan.

Riyadh menunjuk sepupu MBS yang juga Duta Besar Arab Saudi untuk Jordania, Nayef bin Bandar al-Sudairi, untuk merangkap menjadi Dubes Arab Saudi bagi Palestina. Ia juga menjadi Konsul Jenderal Arab Saudi bagi Palestina di Jerusalem. Al-Sudairi akan tetap berkantor di Amman meski wilayah tugasnya mencakup Palestina.

Amerika Serikat dan Arab Saudi menegaskan, isu Palestina harus diselesaikan. Bagi Arab Saudi, isu Palestina amat penting.

Meski mengakui kedaulatan Palestina sejak lebih dari 30 tahun lalu, Arab Saudi belum pernah menunjuk duta besar untuk Palestina. Al-Sudairi menjadi duta besar pertama Arab Saudi untuk Palestina.

Pada 26-27 September 2023, Al-Sudairi bertandang ke Ramallah untuk menyerahkan surat kepercayaan kepada Pemerintah Palestina. Menurut sejumlah media Israel, awalnya ia akan bertandang di Masjidil Aqsa. Masjid di Jerusalem itu merupakan kiblat pertama sekaligus tempat suci ketiga Muslim setelah Masjidil Haram di Mekkkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Untuk alasan yang tidak diungkap oleh Ramallah ataupun Riyadh, Al-Sudairi tidak jadi menyambangi Masjidil Aqsa.

Mustahil tercapai

Mantan Menlu AS Mike Pompeo mengatakan, mustahil mencapai perdamaian Arab Saudi-Israel jika syaratnya adalah pembentukan negara Palestina. Solusi Dua Negara disebutnya tidak relevan dengan kondisi saat ini. Kepemimpinan Palestina, menurut dia, menolak berkomunikasi dengan Israel dan mengakui keberadaan Israel.

Sementara dosen pada Harvard Kennedy School, Stephen Walt, menyebut bahwa sudah tidak ada kondisi mendesak untuk mendamaikan Israel dengan negara-negara Arab. Israel kini sudah tidak terancam lagi oleh tetangganya. Bahkan, Israel menjadi salah negara terkuat di Timur Tengah. Era negara Arab, dengan bantuan Uni Soviet, lebih kuat dari Israel sudah lama berlalu.

Pemerintah Joe Biden, menurut Walt, hanya akan menghabiskan energi untuk hal buruk yang terjadi selama ini. Perdamaian Israel dengan Arab hanya membuat pemerintahan apartheid di Israel merasa lebih aman.

Biden juga akan menghabiskan energi untuk dua pemerintahan yang secara terbuka mengejek prinsip-prinsip yang dijunjung Biden. Walt menyebut Netanyahu sebagai orang yang paling tidak tahu terima kasih. Berulang kali Netanyahu meminta Biden dan Pemerintah AS tidak mencampuri kebijakan AS soal Palestina. Netanyahu tetap menyatakan itu meski Israel salah satu penerima terbesar bantuan AS.

Sementara MBS dituding mendalangi pembunuhan jurnalis Jamal Khashogi di Turki. Biden pernah berjanji membuat MBS dan koleganya menjadi ”gelandangan panggung global” sebagai sanksi atas pembunuhan Khashogi. Kini, seiring penguatan peran MBS di Arab Saudi, Biden malah merangkulnya.

Sumber : AFP/REUTERS

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *