[VIDEO] Bantu Operasi Badai Al-Aqsa, Hizbullah Luncurkan Serangan ke Wilayah Israel

Kelompok Perlawanan Hizbullah menyerang stasiun radar milik Israel

Resistensi.id – Operasi Badai Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas dan pejuang Palestina mendapatkan dukungan dari Hizbullah yang berbasis di Lebanon. Hizbullah ikut meluncurkan serangan roket dan artileri ke wilayah Israel.

Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan. “Situs radar, Zibdin dan Ruwaisat Al-Alam dibom dengan sejumlah besar peluru artileri dan peluru kendali. Kami menargetkan tiga lokasi pendudukan Israel di kawasan Peternakan Shebaa Lebanon yang diduduki,” katanya dalam pernyataan Hizbullah.

Lihat video :

Dalam analisis jurnal harian Israel Haaretz, Gideon Levy, jika kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah benar-benar bergabung dalam eskalasi yang sedang berlangsung, maka Israel pasti akan menghadapi krisis. “Kita akan menghadapi kenyataan yang sangat berbeda di mana Israel harus menghadapi dua front, dan mungkin tiga front, jika Tepi Barat yang diduduki ikut terlibat.

Itu adalah permainan baru dan Israel akan melalui sesuatu yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya,” kata Levy. 

Serangan Hizbullah di Israel utara dapat memperburuk eskalasi antara Israel dan Hamas. “Hamas telah meminta semua kelompok bersenjata di Lebanon untuk bergabung dalam perang melawan Israel.

Hamas memiliki sekutu di Lebanon…
Semua kelompok adalah bagian dari poros perlawanan terhadap Israel.” 

“Mereka [Hizbullah] tidak menyerang daerah terbuka seperti yang kita lihat dalam baku tembak lintas batas sebelumnya, kami memahami bahwa mortir tersebut menargetkan stasiun radar Israel.

Namun tetap saja, pilihan Shebaa, serta penggunaan mortir, dan bukan rudal jarak jauh, yang menargetkan kota-kota atau permukiman di utara Israel, dapat dilihat lebih sebagai pesan bahwa inilah yang bisa terjadi jika kita ikut serta dalam perang ini. Hal ini dapat memperburuk eskalasi.”

Sementara itu, misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNFIL) mengkonfirmasi terjadinya baku tembak antara pasukan di Israel dan Lebanon pada Minggu pagi, dan mendesak “semua orang untuk menahan diri”. Dalam sebuah pernyataan di X, UNIFIL mengatakan beberapa roket ditembakkan dari tenggara Lebanon menuju wilayah yang diduduki Israel di wilayah umum Kafr Chouba, dan peluru artileri ditembakkan dari Israel ke Lebanon sebagai tanggapannya.

“Kami menjalin kontak dengan pihak berwenang di kedua sisi Jalur Biru, di semua tingkatan, untuk mengatasi situasi ini dan menghindari eskalasi yang lebih serius,” demikian keterangan UNIFIL. UNFIL menambahkan: “Pasukan penjaga perdamaian kami tetap pada posisi dan tugas mereka. Mereka terus bekerja, beberapa dari tempat penampungan demi keselamatan mereka.”

Sumber : Aljazeera

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *