Resistensi.id – Media Israel menyebut eskalasi militer Israel yang terjadi di bagian utara wilayah pendudukan Palestina dengan kubu pejuang resistensi atau Hizbullah yang berbasis di Lebanon sebagai “perang nyata.”
Media Israel mengakui, berdasarkan data dari militer, bahwa kerugian pasukannya yang dikerahkan di front utara sejauh ini mencakup 10 tank Merkava generasi ke-4 dan ke-3. Tank-tank itu rusak dan tidak berfungsi, dan empat kendaraan pengangkut pasukan yang berbeda telah dihancurkan oleh rudal anti-baja.
Operasi militer Hizbullah yang sedang berlangsung di Lebanon yang dimulai pada tanggal 8 Oktober bersamaan dengan dimulainya pemboman Israel terhadap warga sipil di Jalur Gaza, menyusul operasi Badai Al-Aqsa yang dilakukan oleh Hamas di bagian selatan wilayah Israel (Palestina pendudukan 1948).
Media Israel mencatat bahwa telah jatuh korban tewas dan luka sebanyak 40 tentara Israel dari berbagai unit dan pangkat, dan sekira 140 pemukim dirawat di rumah sakit.
Tentara Israel mengumumkan bahwa di antara korban tewas adalah wakil komandan Brigade ke-300, yang berpangkat letkol, serta satu perwira lain, dua anggota Shin Bet, dan beberapa tentara dari berbagai pangkat.
Beberapa rekaman video dipublikasi oleh media militer Hizbullah mempelihatkan sejumlah tank, kendaraan lapis baja, dan mobil yang digunakan pasukan Israel terkena tembakan Hizbullah rudal anti-tank.
Operasi militer Hizbullah juga telah merontokkan sebagian besar kemampuan Israel dalam mengumpulkan informasi dan intelijen, karena Hizbullah menembaki menara-menara pengawas visual dan termal serta menargetkan sarana penyadapan dan komunikasi yang terletak di situs-situs Israel di sepanjang perbatasan dan di pagar pemisah yang terbuat dari beton.
Sumber : Almayadeen
