Bagaimana Rezim Arab Mendanai Perang Israel di Gaza?

Resistensi.id – Negara-negara Arab yang telah menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv adalah salah satu penyumbang dana terbesar bagi kompleks industri militer Israel.

Miliaran dana Arab ini mengalir ke dalam perang tak masuk akal di Gaza, Yerusalem, dan Tepi Barat.

Pada 2022, dua tahun setelah Abraham Accords yang ditengahi Amerika, yang menormalisasi hubungan antara Israel dan AS, Bahrain, Maroko, dan Sudan, industri pertahanan Israel mengalami lonjakan ekspor yang belum pernah terjadi sebelumnya sebesar $12,5 miliar, yang merupakan rekor tertinggi sejak Perjanjian tersebut, dan berdirinya Israel 75 tahun yang lalu.

Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Israel mengungkapkan keuntungan finansial yang dihasilkan oleh normalisasi bagi industri senjata negara pendudukan:

pada tahun 2022 saja, 24 persen (setara dengan $3 miliar) ekspor militer Israel dikirim ke negara-negara Arab yang telah meresmikan hubungan dengan Israel. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari 16,5 persen pada tahun sebelumnya.

Pada tahun 2021, Bahrain dan UEA sendiri menyumbang 7,5 persen ($853 juta) dari ekspor senjata Israel.

Secara geografis, negara-negara Arab yang menandatangani Perjanjian Abraham muncul sebagai kelompok negara ketiga terbesar yang mengimpor senjata Israel, setelah negara-negara di Asia-Pasifik (30 persen) dan Eropa (29 persen).

Hal ini menggambarkan peran penting negara-negara Arab sebagai kontributor utama bagi kompleks industri militer Israel dan perekonomiannya…

Sumber: Telegram/TH

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *