Resistensi.id – Pihak berwenang Rusia menolak menyebut kelompok militan Hamas sebagai organisasi teroris karena tidak ada anggotanya yang dihukum karena kejahatan apa pun di negara tersebut, lapor outlet berita independen Mozhem Obyasnit pada Rabu .
Kantor Kejaksaan Agung Rusia menjelaskan dalam surat yang dikirimkan kepada seorang politisi dari Sankt Peterburg bahwa pelabelan Hamas sebagai kelompok teroris “hanya mungkin dilakukan jika putusan pengadilan yang mengonfirmasi tindakan melanggar hukum mulai berlaku.”
Badan penegak hukum tersebut menambahkan bahwa mereka “tidak memiliki informasi tentang keputusan pengadilan terkait anggota Hamas dan aktivitas kelompok perlawanan itu.”
Surat itu datang sebagai tanggapan atas pertanyaan yang diajukan oleh Sergei Samsuyev, anggota dewan kota St. Petersburg, menurut Mozhem Obyasnit.
“Penting bagi saya dan warga Rusia lainnya untuk memahami keadilan seperti apa yang bisa kita harapkan dari Rusia jika kita berada di posisi mereka yang tewas atau disandera,” kata Samsuyev kepada Mozhem Obyasnit.
“Akankah negara Rusia melindungi kita atau malah mengecewakan kita?” tambahnya, menekankan bahwa pihak berwenang Rusia menyimpan banyak daftar organisasi teroris.
Kremlin mengatakan pihaknya mempertahankan hubungan dengan Hamas dan Israel dalam upaya menengahi konflik dan terus menggunakan pengaruhnya di Timur Tengah.
Sumber : Moscow Times
