Menlu Prancis: Kami Bingung, Israel Serang Gedung Kebudayaan Prancis di Gaza

Foto: Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna berbicara dalam konferensi pers di Lauterbourg, Prancis, pada 21 Juli 2023. (AFP)

Resistensi.id – Prancis mengecam serangan terhadap gedung Lembaga Kebudayaan Prancis di Gaza yang dilakukan oleh Israel. Pihak Prancis mendesak Israel untuk memberikan penjelasan terkait insiden ini.

Dilaporkan oleh AFP pada hari Sabtu (4/11/2023), Menteri Luar Negeri Prancis, Catherine Colonna, mengungkapkan keheranannya terhadap serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap lembaga kebudayaan Prancis. Ia menyatakan bahwa pihaknya bingung mengenai maksud dari serangan tersebut.

“Hari ini, kami ingin memberitahu publik bahwa Institut Kebudayaan Prancis di Gaza telah mengalami serangan beberapa hari yang lalu.

Serangan ini menimbulkan keheranan dan ketidakpahaman, sehingga Prancis meminta penjelasan dari pihak berwenang Israel,” kata Colonna saat berbicara kepada media Prancis selama kunjungannya ke ibu kota Nigeria, Abuja.

Kementerian Prancis telah melaporkan bahwa tidak ada warga negara Prancis atau staf yang berada di gedung tersebut ketika insiden terjadi.

Colonna juga menegaskan perlunya penyelidikan menyeluruh terkait alasan mengapa gedung lembaga kebudayaan Prancis menjadi sasaran serangan dari Israel.

Prancis sedang aktif berkomunikasi dan berdialog dengan pihak Israel untuk mencari pemahaman tentang insiden tersebut.

“(Kami berusaha) memahami bagaimana sebuah lembaga kebudayaan Prancis bisa menjadi target serangan oleh Israel. Oleh karena itu, kami tengah berdialog dengan mitra Israel kami di berbagai tingkatan,” ujarnya.

Demikian, Prancis mengecam serangan ini dan berupaya mencari klarifikasi yang dibutuhkan dari Israel terkait insiden tersebut.

Seorang anggota parlemen Perancis mengatakan pada hari Rabu 1 November 2023 bahwa Israel ingin menghapus warga Palestina “dari peta”, seperti dilaporkan Anadolu Agency.

Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.

Lebih dari 10.300 orang menjadi korban yang sebagian besarnya adalah wanita dan anak-anak dalam konflik tersebut, termasuk setidaknya 8.796 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel.

“Gaza berada di bawah serangan bom dari penjahat perang Israel. Ribuan orang tewas, sebagian besar adalah anak-anak, wanita, dan orang lanjut usia,” tulis Thomas Portes dari partai sayap kiri LFI di X yang sebelumnya populer dengan tweeter.

“Pemukim Yahudi) telah membunuh lebih dari 100 warga Palestina di Tepi Barat. Mereka ingin menghapus seluruh masyarakat dari peta,” lanjutnya.

Selain banyaknya korban jiwa dan pengungsian, pasokan bahan pokok bagi 2,3 juta penduduk di Gaza pun semakin menipis akibat pengepungan Israel.

Sumber : Anadolu | AFP

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *