Hamas: Israel tak Bisa Menutupi kekalahannya pada 7 Oktober dengan Kebohongan

Foto: Kerugian rezim pendudukan Israel lebih besar dari apa yang diumumkan,
Osama Hamdan, seorang pemimpin Hamas, berbicara pada sidang akbar di Beirut, Lebanon pada 6 November 2023. (Al Jazeera)

Resistensi.id –  Rezim haram Israel mengalami kekalahan telak pada 7 Oktober, sehingga entitas pendudukan itu tidak mampu lagi menutupi kegagalannya dengan kebohongan.

Pemimpin Gerakan Perjuangan Islam Palestina (Hamas), Osama Hamdan berkata dalam sidang akbar di Beirut pada hari ke-31 Operasi Badai al-Aqsa, operasi perlawanan terbesar terhadap rezim Israel dalam beberapa dekade.

“Kegagalan yang dialami musuh pada 7 Oktober dan masih ditambah kegagalan di perang darat tidak bisa ditutupi dengan kebohongan.
,,
“Kerugian pasukan pendudukan (Israel) jauh lebih besar dari apa yang diumumkan ke publik, dan rezim biadab ini mencoba menutupinya dengan melakukan pengeboman paling brutal terhadap warga sipil, wanita dan anak-anak yang tidak pernah terjadi sebelumnya (di Gaza),” katanya.

Osama menegaskan, Hamas berjanji untuk menjadikan Gaza sebagai kuburan bagi pasukan pendudukan jika mereka terus menyerang penduduk Gaza.

“Gaza akan senantiasa kekal sebagai tanah kuburan bagi mereka yang zalim, yakinlah kami memperoleh kemenangan pada 7 Oktober,” kata Hamdan, sambil menambah bahwa Brigede al-Qassam, sayap militer Hamas, bertempur di semua lini.

Ketika pertemuan akbar di Beirut, Hamdan menafikan dan menjawab isu kebohongan rezim Zionis yang disebarkan bahwa Hamas telah menggunakan rumah sakit Indonesia untuk melancarkan serangan.

“Pintu masuk ke terowong yang diduga berdekatan dengan rumah sakit Indonesia adalah lubang persediaan bahan bakar, dan rakaman audio yang dituduh anggota kami adalah panggilan palsu yang direkayasa oleh rezim Zionis.

“Bahkan, Klaim rumah sakit digunakan sebagai tempat peluncuran rudal berpemandu tidak boleh langsung dipercaya begitu saja,” kata pemimpin Hamas itu.

Justeru, Hamdan menyeru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar melakukan investigasi langsung ke rumah sakit Gaza untuk membuktikan kebohongan rezim pendudukan.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza hari ini melaporkan jumlah kematian akibat pengeboman terus-menerus Israel di kawasan itu berjumlah 10,022 orang, termasuk 4,104 kanak-kanak dan 2,641 wanita.

Kementerian juga berkata, jumlah mereka yang cedera sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 25,408 orang.

Sumber : IMW

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *