Resistensi.id – The Wall Street Journal mengutip para ahli militer yang mengatakan bahwa Iran adalah pemasok senjata terbesar Hamas selama perang 11 hari terakhir dengan Israel.
Namun, karena kontrol ketat Israel atas Jalur Gaza, Iran tidak dapat memasok senjata langsung ke Hamas. Hal ini mendorong Hamas untuk membangun senjatanya menggunakan desain Iran dan bahan serta suku cadang yang tersedia di lokasi.
Hamas baru-baru ini meluncurkan senjata terbaru kelompok itu, sebuah drone bernama Shahab. Menurut para ahli, drone ini adalah salinan persis dari versi yang digunakan Ansarullah, yang didukung oleh Iran di Yaman.
Baca Juga : Elon Musk mengejek tuduhan AS yang menyebut Iran sebagai ‘penghasut perang’
Selain itu, pakar rudal Fabian Hintz mengatakan dalam laporan April ke Institut Internasional untuk Studi Strategis, rudal jarak pendek Badr-3 paling canggih yang ditembakkan oleh Hamas ke Israel selama perang baru-baru ini. Itu didasarkan pada model Iran yang disebut al- Qassam, yang digunakan oleh kelompok Perlawanan Irak yang didukung oleh Iran untuk memerangi Amerika Serikat.
Baca Juga : Presiden Iran: Penolakan DK PBB atas Resolusi Gaza ‘Penindasan Ganda’ Terhadap Palestina
“Informasi yang tersedia menunjukkan peran langsung Iran dalam pengembangan Badr-3, yang lebih dari sekedar bantuan teknis atau keuangan,” tambah Heinz.
Mengkonfirmasi pernyataan Hintz, Afram Asneh, pensiunan brigadir jenderal militer Israel dan mantan wakil menteri pertahanan, mengatakan: “Rancangan rudal ini adalah buatan Iran, tetapi produksinya bersifat lokal.”
Sumber : IsNews
