Mogok Massal, Pelajar di Seluruh Spanyol Ikut Aksi Bela Palestina

Foto: Ribuan warga turun ke jalan saat aksi demo pro Palestina di Barcelona, Spanyol, Sabtu 11/11/2023.(AP)

Resistensi.id – Siswa sekolah menengah atas dan mahasiswa di kota-kota Spanyol melakukan mogok belajar massal untuk mengikuti aksi bela Palestina pada Kamis, 16 November 2023. Mereka berkumpul di 38 kota termasuk Barcelona, Valencia, Seville, Malaga, Bilbao, Zaragoza, dan Madrid.

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan seperti “Hentikan genosida”, “Israel Pembunuh”, dan “Hidup perjuangan rakyat Palestina yang merdeka”, demikian dilaporkan kantor berita Anadolu di Madrid.

Perkumpulan mahasiswa di Spanyol, Sindicato de Estudiantes, mengatakan dalam situs webnya bahwa puluhan ribu mahasiswa hadir di aksi mogok tersebut.

Baca : [VIDEO] Seruan Menteri Hak Sosial Spanyol agar Uni Eropa Mengembargo Israel

“Baik upaya untuk melarang pemogokan yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Israel maupun penindasan dan hambatan yang harus kami tanggung di sekolah-sekolah kami tidak mampu mencegah puluhan ribu siswa untuk berteriak,” demikian pernyataan perkumpulan tersebut.

Kedutaan Besar Israel di Madrid pada Jumat, 10 November 2023 mengeluarkan pernyataan yang mengutuk protes yang dilakukan para pelajar, mengatakan bahwa protes tersebut “meningkatkan antisemitisme”.

Baca : Menteri HAM Spanyol: Netanyahu harus dibawa ke Pengadilan Internasional karena Melakukan Kejahatan Perang Genosida di Gaza

Ini bukan pertama kalinya pelajar di Spanyol melakukan aksi mogok massal untuk memprotes pertempuran yang sedang berlangsung di Gaza. Sebelumnya pada 27 Oktober 2023, mahasiswa juga sempat melakukan aksi mogok serupa.

Seorang mahasiswa yang ikut turun ke jalan, Aida Gonzalez, mengkritik politikus karena tidak mengambil tindakan. “Kami di sini sebagai mahasiswa menuntut tindakan, bukan kata-kata,” ujarnya kepada Anadolu.

Victoria Belen, mahasiswa lain yang bergabung dalam protes tersebut, menuding Spanyol dan pemerintah Uni Eropa lainnya terlibat dalam “genosida” terhadap warga Palestina.

Ia mengatakan pemerintah “paling progresif” kini berkuasa di negaranya, namun pemerintah mengatakan mereka tidak bisa berbuat apa-apa. “Sebagai pelajar, kami katakan cukup sudah, hentikan genosida ini,” tuturnya.

Pemerintah Spanyol mendukung gencatan senjata di Gaza, wilayah Palestina yang sedang dibombardir dan diblokade oleh Israel selama lebih dari satu bulan sejak serangan kelompok militan Hamas pada 7 Oktober 2023. Di seluruh penjuru dunia, masyarakat hingga pemerintah telah mendesak gencatan senjata di Gaza, meski beberapa negara seperti Amerika Serikat mendukung jeda kemanusiaan yang durasinya lebih singkat.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez telah mengumumkan pada Rabu, 15 November 2023 bahwa Spanyol akan bekerja secara nasional dan di lingkup Eropa untuk “mengakui negara Palestina”. Ia juga mendesak gencatan senjata segera di Gaza, kepatuhan terhadap hukum humaniter internasional, dan agar pemerintah Israel mengizinkan bantuan kemanusiaan menjangkau penduduk Gaza yang terkepung.

Pemimpin dari Partai Pekerja Sosialis Spanyol tersebut dengan tegas mengutuk serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan menyerukan pembebasan sandera. Hamas pada hari itu menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan menyandera sekitar 240 lainnya.

“Tetapi dengan kejelasan yang sama, kami menolak pembantaian tanpa pandang bulu terhadap warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat,” katanya.

Setidaknya 11.470 orang telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, namun jumlah tersebut belum diperbarui oleh Kementerian Kesehatan Gaza selama berhari-hari karena runtuhnya sistem kesehatan di wilayah kantong tersebut.

Sumber : ANADOLU

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *