WHO Mengirim misi kemanusiaan gabungan yang berisiko tinggi ke Rumah Sakit Gaza

Resistensi.id – TIM tersebut terdiri dari pakar kesehatan masyarakat, petugas logistik, dan staf keamanan dari OCHA, UNDSS, UNMAS/UNOPS, UNRWA dan WHO.

Laporan WHO sangat mengerikan tentang kunjungan ke RS al-Shifa di Gaza:

Di dalam RS digambarkan sebagai “zona kematian”, situasi “putus asa” Tanda-tanda penembakan terlihat jelas. Tim melihat kuburan massal di pintu masuk RS dan lebih dari 80 orang dimakamkan di sana.

Kurangnya air bersih, bahan bakar, obat-obatan, makanan dan bantuan penting lainnya selama enam minggu terakhir telah menyebabkan Rumah Sakit Al-Shifa—yang dulu merupakan rumah sakit rujukan terbesar, tercanggih, dan terlengkap di Gaza—berhenti berfungsi sebagai fasilitas medis.

Tim mengamati bahwa, karena situasi keamanan, staf tidak mungkin melakukan pengelolaan limbah secara efektif di rumah sakit. (Catatan: Tim WHO hanya diberi waktu satu jam di RS AL-SHIFA)

Koridor dan halaman RS dipenuhi dengan limbah medis dan padat, sehingga meningkatkan risiko infeksi.

Baca : [VIDEO] Analis BBC-CNN: Pasukan israel Merekayasa Persenjataan di RS Al-Shifa Sebelum Kunjungan Kru Berita

Para pasien dan staf kesehatan yang mereka ajak bicara merasa ketakutan akan keselamatan dan kesehatan dan meminta untuk dievakuasi.

RS Al-Shifa tidak dapat lagi menerima pasien, dan korban luka dan sakit kini dirujuk ke RS Indonesia yang kewalahan dan hampir tidak berfungsi.

Terdapat 25 petugas kesehatan dan 291 pasien yang tersisa di Al-Shifa, dengan beberapa kematian pasien terjadi selama 2 hingga 3 hari sebelumnya karena penutupan layanan medis.

Pasien-pasien tersebut termasuk 32 bayi dalam kondisi sangat kritis, dua orang dalam perawatan intensif tanpa ventilasi, dan 22 pasien dialisis yang aksesnya terhadap pengobatan yang menyelamatkan nyawa sangat terancam.

SUMBER : Global media

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *