Resistensi.id – Henry Kissinger adalah diplomat senior AS yg berlumuran darah perang2 yg disponsori AS di berbagai negara, tapi malah meraih Nobel Perdamaian.
Di antara kejahatannya adalah : secara personal mengawasi jadwal pengeboman AS di Kamboja thn 1973, menewaskan 150rb-500rb org. Ia (bersama Presiden Nixon) mengebom Vietnam utara. Ia mendukung Suharto untuk memerangi Timor Timur, yang menewaskan11 200ribu orang di tahun 1975.
Dia ikut melakukan kudeta di Chili dan membawa diktator Pinochet ketampuk kekuasaan, sehingga menyebabkan 80 ribu warga Chili tewas. Dia juga ikut bertanggung jawab atas kematian 3 juta orang di Bangladesh.
Kissinger adalah seorang Yahudi-Zionis kelahiran Jerman. Dia arsitek yg mempererat hubungan AS-Israel sehingga Israel menjadi sekutu utama AS di Timteng. Dlm perang Arab-Israel 1973, ia mempersenjatai Israel habis2an sehingga militer Suriah&Mesir yang awalnya sudah nyaris menang berbalik kalah.
Kissinger adalah diplomat yang mengupayakan “proses perdamaian” pertama antara rezim-rezim Arab dg Israel. Dia berhasil menundukkan Anwar Sadat di Camp David sehingga mau ‘menjual’ Palestina. Dia mendesain “proses perdamaian” ala AS yg selalu mengabaikan hak-hak Palestina & pengabaian ini menjadi doktrin kebijakan luar negeri AS.
Dominasinya yg besar dlm penentuan kebijakan luar negeri AS, membuatnya bisa menghalangi hubungan AS dg PLO ( Palestine Liberation Organisation), kecuali jika PLO mau mengakui Israel.
Ketua PLO, Yaser Arafat, akhirnya tunduk & mau mengakui Israel pd perjanjian Geneva 1988 & berlanjut dg penandatanganan Oslo 1994. Dengan cara ini, Kissinger menjamin keberlanjutan kolonisasi Israel terhadap Palestina.(#Rest in hell).
Sumber : Middle East Eye