Iran Tolak Berpartisipasi di KTT IKLIM, Bentuk Protes atas Kehadiran Israel

Foto : Presiden Iran Ebrahim Raisi pada KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai.(TL)

Resistensi.id – ANGGOTA delegasi Iran melakukan walk out dari pembicaraan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Uni Emirat Arab pada Jumat (1/12) sebagai protes atas kehadiran perwakilan Israel, mengutip laporan media pemerintah Iran.

Pihak Iran menganggap kehadiran Israel di COP28 “bertentangan dengan tujuan dan pedoman konferensi dan, sebagai protes, delegasi meninggalkan tempat penyelenggaraan konferensi,” kata Menteri Energi Ali Akbar Mehrabian, yang memimpin delegasi Iran, seperti dikutip oleh kantor berita resmi Iran, IRNA.

Baca : PBB: Bendera Kami Tak Mampu Lagi Lindungi Nyawa Warga Palestina, Sudah Tak Ada Tempat Aman di Gaza

Aksi walk out itu terjadi hanya beberapa jam setelah gencatan senjata yang berlangsung tujuh hari antara Israel dan Hamas berakhir dan kedua belah pihak memulai kembali pertempuran di Gaza. Konflik antar keduanya terjadi menyusul serangan mematikan oleh militan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.

IRNA mengatakan pada Kamis (30/11) petang bahwa Presiden Ebrahim Raisi tidak akan berpartisipasi dalam pembicaraan iklim itu dan akan digantikan oleh Mehrabian.

Para delegasi dari hampir 200 negara berada dalam tekanan untuk meningkatkan upaya membatasi pemanasan global pada COP 28 ini. Namun, konflik antara Israel dan Hamas yang memasuki pekan kedelapan membayangi konferensi tingkat tinggi (KTT) itu.

Baca : Presiden Iran: Penolakan DK PBB atas Resolusi Gaza ‘Penindasan Ganda’ Terhadap Palestina

IRNA melaporkan Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed Al Nahya telah mengundang Raisi untuk menghadiri KTT Iklim COP28. Al Nahya menyampaikan undangan itu saat melakukan pembicaraan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian pada Juni lalu.

Namun, Presiden Iran memutuskan untuk tidak hadir “karena undangan untuk para pejabat rezim Zionis,” kata kantor berita itu.

Dalam pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri UEA, Amirabdollahian mengatakan “Kehadiran Israel dalam pertemuan ini butuh pertimbangan serius di tengah tuduhan kejahatan perang dan GENOSIDA.”

Baca : Empat Belas Staf PBB Tewas Digempur Israel

Sumber : IRNA

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *