Kurma israel Mendunia, Ditanam di Kebun Curian milik Warga Palestina

Foto : Di balik kesuksesannya, industri kurma Israel ternyata sangat eksploitatif. Bahkan, sekitar 40 persen kurma Israel saat ini ditanam di tanah curian milik rakyat Palestina.(AFP)

Resistensi.id – Serangan Israel yang semakin brutal di Gaza memicu amarah sebagian besar masyarakat dunia. Selain melakukan pengeboman yang menelan banyak korban jiwa tanpa henti, Israel juga memutus layanan komunikasi dan internet serta menghalangi masuknya bantuan barang-barang pokok untuk warga Palestina.

Salah satu bentuk amarah masyarakat dunia atas tindakan kejam Israel adalah dengan menyerukan boikot terhadap produk asal dan yang mendukung Israel lewat BDS Movement, atau gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi. Buah-buahan dan sayuran Israel pun turut menjadi sasaran boikot karena banyak ditanam di tanah Palestina yang dirampas.

Perlu diketahui, salah satu produk pertanian Israel yang mendunia adalah kurma. Bahkan, Israel adalah salah satu pemain terbesar di pasar kurma global dan hanya kalah satu posisi di bawah Arab Saudi dalam ekspor kurma dunia.

Menurut laporan Statista, Israel memiliki nilai ekspor kurma lebih dari US$317 juta pada 2021.

Sementara itu, menurut laporan Israel Agri, pembeli utama kurma asal Israel adalah Italia, Inggris, Amerika Serikat, Belanda, Spanyol, Prancis, dan Turki. Prancis adalah importir kurma terbesar di Uni Eropa dengan jumlah 29 persen.

Saat ini, Israel memegang lebih dari 60 persen pangsa pasar global untuk salah satu jenis unggulan, kurma Medjoul. Maka dari itu, tak heran jika Israel menjadi pengekspor kurma Medjoul terbesar di dunia.

Sebagai informasi, Kurma Medjoul sendiri terkenal karena buahnya yang besar, dengan daging oranye kekuningan, dan rasa yang kaya.

Menurut laporan Tridge, meskipun nilai perdagangan kurma dunia sempat anjlok pada 2020, Israel masih tetap menjadi salah satu pengekspor kurma terbesar dunia dengan nilai total US$236,34 juta. Hal ini karena Israel masih menjadi pemasok kurma di negara importir besar, seperti Jerman, Belanda, Inggris, bahkan Amerika Serikat.

Kebun kurma Israel di Tanah milik Palestina

Melansir dari Al Jazeera, di balik kesuksesannya, industri kurma Israel ternyata sangat eksploitatif. Bahkan, sekitar 40 persen kurma Israel saat ini ditanam di tanah curian milik rakyat Palestina. Selain itu, mereka juga mengambil air dari desa-desa Palestina untuk mengairi kebun kurma.

Tidak hanya itu, pengusaha Israel juga membawa pekerja Palestina bergaji rendah untuk melakukan pekerjaan yang sulit. Bahkan, para petani Israel juga mempekerjakan anak-anak Palestina.

Akibatnya, industri kurma asli Palestina mengalami kesulitan untuk bersaing dengan kurma Israel yang membanjiri pasar lokal dan internasional akibat tekanan pendudukan militer.

Sumber : Aljazeera

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *