Iran Bereaksi Keras Sikapi Satgas Maritim di Laut Merah yang akan dibentuk AS

Foto : Menteri Pertahanan Iran
Reza Ashtiani bereaksi keras tentang rencana AS untuk membentuk satuan tugas maritim di Laut Merah. (TL)

Resistensi.id – Menteri Pertahanan Iran Reza Ashtiani memperingatkan usulan gugus tugas multinasional untuk melindungi kapal komersial (tujuan Israel) yang melintas di Laut Merah akan menghadapi “masalah luar biasa.” Amerika Serikat (AS) yang mengajukan usulan ini.

Pernyataan ini disampaikan setelah pekan lalu AS mengatakan mereka sedang membahas pembentukan satuan tugas tersebut dengan negara-negara Arab. Iran yang mendukung kelompok Houthi di Yaman menentang usulan tersebut.

“Bila mereka mengambil langkah yang tidak rasional, mereka akan dihadapkan pada kesulitan yang luar biasa,” kata Ashtiani kepada Kantor Berita Mahasiswa Iran (ISNA) Kamis (14/12/2023).

“Tidak ada yang bisa bergerak di wilayah di mana kami memiliki dominasi,” katanya, mengacu pada Laut Merah.

Ashtiani tidak merinci langkah-langkah apa yang siap diambil Iran dalam menanggapi pembentukan gugus tugas Laut Merah yang didukung Amerika Serikat.

Pekan lalu Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan mengatakan Washington sedang membahas pembentukan gugus tugas maritim dengan negara-negara lain.

“Untuk memastikan keamanan perjalanan kapal-kapal di Laut Merah,” katanya tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon, pada Selasa mengatakan bahwa pihaknya siap membantu membentuk satuan tugas maritim untuk melindungi pelayaran dagang di Laut Merah menyusul serangkaian serangan Houthi terhadap kapal-kapal yang diyakini milik Israel.

Amerika Serikat pada Kamis memberi isyarat bahwa beberapa negara penting telah menyatakan minatnya untuk bergabung dalam satuan tugas maritim itu, yang bertujuan mencegah serangan Houthi lebih lanjut.

Departemen Luar Negeri dan Pertahanan Amerika Serikat memimpin perundingan internasional untuk “memperkuat dan memperluas” Pasukan Maritim Gabungan (Combined Maritime Forces/CMF), sebuah kemitraan angkatan laut yang beranggotakan 39 negara, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby.

Sumber : ISNA

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *