Dalam waktu 24 jam 3 perusahaan Pelayaran Global Menghentikan Operasi di Laut Merah

Resistensi.id – Perusahaan pelayaran terbesar di dunia, MSC Swiss-Italia, telah memutuskan untuk menghentikan semua pengiriman di Laut Merah sebagai tanggapan atas operasi Angkatan Bersenjata Yaman yang menargetkan kapal apa pun yang menuju ke pelabuhan “Eilat” milik entitas Zionis di Palestina yang diduduki bagian selatan sampai pengepungan Gaza dicabut.

Hanya dalam waktu 24 jam, tiga perusahaan pelayaran global terbesar (MSC, Maersk, dan CMA CGM) telah menghentikan operasi mereka di Laut Merah, dua minggu setelah perusahaan pelayaran Zionis terbesar (ZIM) menghentikan operasi mereka di wilayah tersebut.

Secara kolektif, keempat perusahaan ini mewakili 2,197 kapal, 49% pangsa pasar global untuk perusahaan peti kemas, dan pendapatan tahunan sekitar $150 miliar.

Sementara itu Kapal kapal tujuan Israel mengalihan jalur pelayarannya secara faktual ke Cape Town di Afrika Selatan karena takut ancaman Yaman.

Hal ini merupakan pukulan berat bagi perekonomian global karena Terusan Panama menghadapi kekeringan dan kapal-kapal komersial juga mengalami penundaan di sana

Laut Merah menyumbang sekitar 22% perdagangan peti kemas internasional dan sekitar 10% perdagangan minyak global.

Kemarin, perusahaan pelayaran terbesar ke-5 di dunia, Maersk, menghentikan semua pelayaran di Laut Merah.

Hal ini sangat signifikan karena mereka mengoperasikan 15,3% armada kapal kontainer global, menempati posisi kedua setelah Mediterranean Shipping Company (MSC), yang menguasai 18,6%.

Perlu diketahui juga bahwa kapal kontainer, khususnya yang melewati titik-titik geopolitik seperti Terusan Suez, akan dikenakan kenaikan premi asuransi, yang kemudian diteruskan oleh perusahaan pelayaran kepada konsumen.

Konsumen akan meminta pertanggungjawaban pemerintah Zionis atas kenaikan harga barang kebutuhan.

Sumber : Media Resistence

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *