Update : AS Umumkan dimulainya Operasi Penjaga Kemakmuran di Laut Merah

Resistensi.id – Berikut adalah update terbaru partisipasi Yaman dalam perang Palestina – Israel, dimana Yaman menuntut agar blokade Gaza dibuka dan serangan Israel terhadap rakyat Palestina dihentikan sebagai harga yang harus dibayar untuk membuka blokade laut merah oleh pejuang Ansarullah.

Amerika Serikat akan mengumumkan Operasi Penjaga Kemakmuran besok dan telah mengirim kapal perusak tambahan ke Laut Merah.
Komentator Houthi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa setiap serangan terhadap Yaman atau lokasi peluncuran rudal akan mengubah seluruh Laut Merah menjadi zona perang.
Satu-satunya pihak yang kalah dalam perang ini adalah Eropa dan Amerika Serikat.


AS mengumumkan dimulainya Operasi Penjaga Kemakmuran.
AS bersama beberapa negara termasuk Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol akan berusaha menjaga Laut Merah.
UEA dan Saudi menolak usulan AS untuk melawan Yaman.
Analis Iran:
Koalisi angkatan laut AS yang sangat diharapkan (oleh israel) untuk melawan Yaman diperkirakan akan melibatkan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir, namun berakhir dengan negara kecil Seychelles dan Bahrain yang ikut gabung koalisi pimpinan AS, serta sekutunya di Barat.
Tidak ada negara tetangga Yaman yang mau mengambil risiko berperang dengan Ansarullah (Houthi) demi Amerika.
Ini merupakan tanda nyata bahwa AS sedang di isolasi.
Titik kuning menandakan kapal sedang menghindari Laut Merah.
Ancaman Yaman kini berdampak pada hampir 25% dari seluruh kontainer yang dikirim ke dunia
Bahkan Angkatan Darat AS pun tidak akan bisa menghindari akibat dari dampak tersebut.
Pakar maritim mengatakan USAF akan menghadapi penundaan pasokan bahan bakar jet.
IRGC mengumumkan pembentukan Milisi Maritim. Mirip dengan Milisi Perikanan Tiongkok
Basij angkatan laut untuk misi laut melibatkan kapal-kapal besar yang dapat mengarungi laut lepas hingga Tanzania
Milisi mencakup 55.000 pasukan sukarela dengan 33.000 kapal, tahap kedua akan dibentuk di Laut Kaspia.
Kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan senjata seperti roket 107mm, dan menembakkannya bila diperlukan.
Analis Iran:
Gerakan Ansarullah (Houthi) berhasil menggunakan rudal balistik anti kapalnya dengan jangkauan 300 km pada sasaran bergerak dengan kecepatan 25 knot dan mencetak sejarah.
Kami (Iran) memiliki rudal balistik anti-kapal dengan jangkauan 1.500 km yang belum diluncurkan.
Rudal tersebut melesat di luar angkasa dengan kecepatan Mach 8 dan dapat mengenai sasaran bergerak dengan akurasi yang tepat
Kapal induk dan kapal perang yang bermusuhan tidak lagi memiliki keamanan pada jarak 1.500 kilometer.
AS khawatir dengan biaya rudal yang digunakan untuk melawan drone Houthi, menurut Politico, karena negara tersebut memiliki utang triliunan dolar.
Menurut pejabat AS, AS telah menggunakan rudal SM-2 senilai $2,1 juta untuk mencegat drone Yaman senilai $2000.
AS telah mencegat 38 benda terbang sejauh ini.

Sumber : Iran Observer on on X

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *