Afrika Selatan Ancam Cabut Kewarganegaraan Warganya jika Ikut Perang Membela Israel

Foto : Cucu Nelson Mandela, Mandla Mandela (3 kiri) memegang bunga bersama pejabat Hamas Basem Naim (2 kanan) saat pawai memperingati 10 tahun wafatnya mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela di Pretoria, 5 Desember 2023, sebagai (tamu kehormatan mewakili warga Palestina), nampak bendera Hamas dan Bendera Hizbullah berkibar dalam sesi foto tersebut.(AFP)

Resistensi.id – Kewalahan jika mengandalkan kekuatan tentara Israel sendiri, Israel dilaporkan banyak menggunakan tentara bayaran untuk menghadapi pejuang Palestina.

Tidak sedikit para tentara Israel itu yang berasal dari Afrika. Oleh karena itu, Afrika Selatan yang sangat vokal mendukung kemerdekaan Palestina berusaha meminimalisir hal tersebut.

Pemerintah Afrika Selatan mengatakan warga negaranya yang bekerja di IDF dapat menghadapi tuntutan di negara Afrika Selatan. Pretoria mengatakan mereka sangat prihatin jika ada warga negaranya ikut berperang melawan Pejuang Palestina.

Dan mereka menyatakan Israel telah melakukan kejahatan internasional, dan mengatakan warga negara Afrika Selatan yang dinaturalisasi bisa dicabut kewarganegaraannya.

Warga Afrika Selatan yang ikut berperang untuk Israel di Gaza dapat menghadapi tuntutan di dalam negeri, pemerintah memperingatkan pada hari Senin, ketika Presiden Cyril Ramaphosa sekali lagi mengecam konflik di wilayah Palestina sebagai genosida.

Baca : [VIDEO] Perilaku israel yang Lebih Setan dari Setan di Filmkan dengan judul “Stone Cold Justice”

Kementerian luar negeri mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan laporan bahwa beberapa tentara Israel yang juga warga negara Afrika Selatan telah bergabung dengan IDF untuk berperang di Gaza, atau sedang mempertimbangkan untuk melakukannya.

“Tindakan tersebut berpotensi berkontribusi terhadap pelanggaran hukum internasional dan tindakan kejahatan internasional lebih lanjut, sehingga membuat mereka bertanggung jawab untuk dituntut di Afrika Selatan,” kata kementerian tersebut.

Tidak disebutkan secara spesifik berapa banyak warga Afrika Selatan yang diperkirakan telah mendaftar jadi anggota IDF. Pemerintah sebelumnya mengatakan Badan Keamanan Negara (SSA) sedang melacak mereka.

Warga Afrika Selatan memerlukan persetujuan pemerintah terlebih dahulu untuk berperang secara sah di Israel, kata kementerian itu.

Warga negara yang dinaturalisasi mempunyai risiko lebih lanjut untuk dicabut kewarganegaraannya di Afrika Selatan karena terlibat dalam perang yang tidak didukung atau disetujui oleh negara Afrika selatan, tambah kementerian luar negeri.

Afrika Selatan telah lama menjadi pendukung vokal bagi perjuangan untuk kemerdekaan Palestina, dan partai berkuasa Kongres Nasional Afrika (ANC) sering mengaitkan hal ini dengan perjuangannya melawan apartheid.

Anak cucu Nelson Mandela saat berfoto bersama dengan pejabat Hamas saat upacara memperingati 10 Tahun kematian Nelson Mandela. Mereka mengecam keras Israel yang menyerang Gaza dan mereka telah menarik semua diplomatnya dari Israel.

Pada hari Senin, Ramaphosa mengecam serangan genosida dan pembantaian terhadap rakyat Palestina pada konferensi pers dengan perwakilan kelompok pro-Palestina di Johannesburg.

Solidaritas Afrika Selatan untuk Palestina
Afrika Selatan memperingatkan warganya, jika mereka berperang bersama tentara Zionis, maka kewarganegaraan mereka akan dicabut​

Sejak awal gelombang baru agresi militer rezim Zionis di Gaza dimulai, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dan rakyat negara ini telah menyatakan solidaritasnya terhadap rakyat Palestina.

Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan hari Selasa (19/12/2023) mengumumkan bahwa mereka sangat prihatin atas laporan bahwa beberapa warga negara ini telah bergabung dengan tentara Zionis untuk berperang di Gaza.

“Tindakan seperti itu dapat membantu melanggar hukum internasional dan melakukan lebih banyak kejahatan internasional” kata pernyataan Kemenlu Afrika Selatan.

Cucu Nelson Mandela pimpin aksi solidaritas untuk Palestina yang diikuti oleh jutaan warga Afrika Selatan.

Sumber: Media zionis | Pars Today

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *