Kepala Rabbi Zionis Minta Paus Fransiskus Mencabut Pernyataannya

Resistensi.id – Kepala Rabbi Ashkenazi Israel David Lau meminta Paus Fransiskus untuk mencabut pernyataannya mengenai pembunuhan dua wanita Palestina di halaman gereja di Jalur Gaza setelah Paus Fransiskus menggambarkannya sebagai “aksi teror.”

“Negara Israel memulai perang yang adil dalam menghadapi serangan dari Gaza, Lebanon, Suriah, dan Yaman yang mengancam keberadaan Negara,” klaim Rabi Israel. “[Pembunuhan dua wanita di Halaman Gereja di Gaza], bagaimanapun, tidak menjadikan kami teroris,” tegasnya.

“Kami melakukan segala yang mungkin untuk mencegah dan mengurangi kerugian terhadap warga sipil,” klaimnya lebih lanjut, mengingat kejahatan pendudukan Israel sejauh ini telah menewaskan lebih dari 20.400 warga Palestina.

Paus menyatakan Israel menggunakan taktik teroris di Gaza dalam menanggapi penembakan dua wanita Kristen yang mengungsi di kompleks gereja oleh militer Israel.

Pada pemberkatan mingguannya, Paus merujuk pada pernyataan tentang insiden pada hari Sabtu yang dilakukan oleh Patriarkat Latin Yerusalem, otoritas Katolik di Tanah Suci.

Patriarkat mengatakan seorang penembak jitu Israel membunuh dua wanita, Nahida Khalil Anton dan putrinya Samar, ketika mereka berjalan menuju biara biarawati di kompleks Paroki Keluarga Kudus.

Pernyataan Patriarkat mengatakan tujuh orang lainnya ditembak dan terluka ketika mereka berusaha melindungi orang lain.

“Saya terus menerima berita yang sangat menyedihkan dan menyakitkan dari Gaza,” kata Paus Fransiskus. “Warga sipil tak bersenjata menjadi sasaran pemboman dan penembakan. Dan ini terjadi bahkan di dalam kompleks paroki Keluarga Kudus, di mana tidak ada teroris, melainkan keluarga, anak-anak, orang sakit atau cacat, biarawati.”

Baca : Israel Bunuh dua Perempuan di Gereja Gaza, Paus Fransiskus Sebut Terorisme

Paus Fransiskus sebelumnya menggambarkan tindakan Israel di Gaza sebagai aksi teror, lapor The Washington Post. Ketika Herzog menggambarkan kengerian operasi 7 Oktober itulah Paus menghentikannya dan mengeluarkan jawaban yang blak-blakan.

“Dilarang merespons dengan teror,” kata Paus Fransiskus, menurut seorang pejabat senior Israel yang mengetahui seruan tersebut.

Informasi ini, yang belum pernah dilaporkan sebelumnya, mengungkapkan adanya perdebatan langsung di mana Paus mempertahankan posisinya, menekankan perlunya meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas penyerangan terhadap warga sipil.

Dalam pernyataan ini, Paus mencirikan perjuangan tersebut sebagai “melampaui perang” dan menamakannya sebagai “terorisme”.

Terlebih dengan pertukaran diplomatik yang dirahasiakan, hal ini menyiratkan bahwa Paus mengecam kampanye Israel di Gaza sebagai tindakan terorisme, seperti yang dikemukakan oleh seorang pejabat senior Israel yang berbicara secara anonim karena sensitifnya masalah tersebut.

Pernyataan publik Paus Fransiskus telah memicu reaksi keras dari kelompok pro-Israel, termasuk Komite Yahudi Amerika, dan menghidupkan kembali ketegangan historis antara beberapa pemimpin Yahudi dan Vatikan, tambah laporan itu.

Sumber : Media zionis

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *