Kesaksian Dubes Iran untuk Suriah Atas Gugurnya Petinggi IRGC Syed Reza Musawi

Foto : Setahun yang lalu Kolonel Davoud Jafari (kiri), perwira yang juga ahli rudal Iran, gugur dalam ledakan bom di dekat Damaskus, Suriah. IRGC Iran sebut ledakan bom itu ulah Zionis Israel.(Twitter @IranIntl_En)

Resistensi.id — mengenai pembunuhan seorang perwira IRGC — Hossein Akbari, duta besar Iran untuk Suriah, menceritakan peristiwa yang menyebabkan mati syahidnya Seyyed Razi Mousavi.

Dikatakannya, Mousavi berada di kedutaan dan kemudian di kantornya sekitar pukul 14.00, ia berangkat ke rumahnya di lingkungan Zainabiyah. Sekitar pukul 16.20, rezim Zionis menargetkan rumah mereka dengan 3 rudal.

Akbari kemudian menyoroti status diplomatik Mousavi, dengan mengatakan bahwa dia memegang paspor diplomatik dan tempat tinggal. Dia menekankan bahwa, menurut konvensi internasional tahun 1961 dan 1973, serangan Zionis merupakan kejahatan.

Zionis tidak hanya melakukan kejahatan ini tetapi juga melanggar keamanan Suriah dengan membahayakan keselamatan diplomat, yang merupakan tanggung jawab negara tuan rumah.

Menurut sang duta besar, tempat tinggal syahid Mousavi sudah diketahui dengan jelas dan nyatanya pembunuhan ini tidak lebih dari sekedar tipu muslihat Zionis dan dilakukan dengan mudah. Tidak diperlukan kerja intelijen yang berat.

Kegagalan untuk memperhatikan masalah keamanan yang sepele mempunyai konsekuensi yang serius. Meskipun hal ini menyoroti upaya Iran dalam mengalahkan Zionis karena mengorbankan orang-orang baik di jalur ini.

Kemungkinan besar Iran akan membalas di balik layar pada tahap ini karena menurut mantan perwira Pasukan Quds IRGC, duta besar dan utusan saat ini untuk Afghanistan Kazemi Ghomi, Israel telah dikalahkan di Gaza, dan memperluas operasinya untuk memaksa Iran melakukan konfrontasi militer.

Terlepas dari semua ini, juru bicara pemerintah Iran men-tweet, “Anda akan membayar harga yang mahal,” dan Presiden Iran Raisi juga berjanji untuk menanggapinya.

Respons akan datang, tapi ini masalah waktu dan tempat.

Sumber : Media Resistence

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *