Wasekjen Hizbullah : Israel tidak dalam posisi Memaksakan Pilihannya

Resistensi.id – Wakil Sekjen Hizbullah Syekh Naim Qassem mengatakan, Badai Al-Aqsa akan membuka babak baru di wilayah kita. Saat ini, kita tidak melihatnya, melainkan menyaksikan kehancuran. Namun, pasca skenario perang saat ini, Badai Al-Aqsa akan menciptakan sebuah era baru, dengan pilar-pilarnya adalah kebangkitan budaya dan politik, membentuk kembali keyakinan global, dan menyebarkan bahasa perlawanan.

Pemilik keadilan yang sebenarnya akan melihat suara mereka diperkuat dan kemampuan mereka ditingkatkan. Dukungan terhadap perlawanan akan semakin luas, generasi baru akan bangkit, lebih tangguh dan tangguh, memperoleh kekuatan dari kepedihan, keberanian, dan prinsip-prinsip yang disaksikan generasi saat ini. Kita akan melihat hasil dari hasil ini.

Goncangan Badai Al-Aqsa telah merasuk jauh ke dalam pikiran dan hati setiap individu di entitas Israel ini. Namun, kami memerlukan waktu untuk menuai hasilnya. Tidak ada jalan untuk mundur, meskipun beberapa akibat mulai terlihat, seperti krisis psikologis, ketidakpastian masa depan, dan nasib yang tidak diketahui. Ini merupakan awal dari lenyapnya entitas ini, Insya Allah.

Israel mengajukan banyak usulan mengenai Palestina bagian utara dan Lebanon bagian selatan, dalam upaya untuk menunjukkan bahwa mereka mempunyai pilihan untuk memulangkan para pemukim ke utara dengan aman, menjauhkan Hizbullah dan perlawanan dari selatan. Di tengah pertempuran ini, kami katakan kepada mereka, Israel tidak dalam posisi untuk memaksakan pilihannya.

Sebaliknya, mereka harus merespons dan menghadapi ketangguhan perlawanan, menolak konsolidasi proyek Israel dan mencegah Israel mencapai tujuannya di Gaza, Lebanon, dan wilayah tersebut. Israel tidak dapat memulangkan para pemukim ke utara di tengah pertempuran yang sedang berlangsung, dan mereka juga tidak dapat memperoleh kemenangan apa pun, baik dalam pertempuran ini maupun pada akhir pertempuran.

Pertama, Israel harus menghentikan perang di Gaza agar konflik di Lebanon dapat dihentikan. Bertahannya pemboman terhadap warga sipil di Lebanon menyiratkan respons yang lebih kuat sebanding dengan agresi Israel. Kami telah memutuskan untuk berada dalam kondisi perang dan konfrontasi di front selatan melawan Israel, namun sesuai dengan kebutuhan pertempuran.

Jika Israel tetap bertahan, responsnya akan lebih kuat. Jika Israel mengancam, kesiapan kami tetap ada, karena kami melakukan pertempuran ini bukan untuk bersenang-senang, melainkan sebagai kewajiban untuk mengakhiri agresi Israel dan pelanggarannya di Gaza, meskipun kami tahu bahwa pengorbanannya sangat besar; hal-hal tersebut penting, wajib, dan mencegah pengorbanan yang jauh lebih besar. Hal ini akan membongkar proyek berbahaya terhadap Palestina dan kawasan.

Sumber : Media Resistence

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *