Resistensi.id – Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, bertemu dengan delegasi Hizbullah yang dipimpin oleh Wakil Mohammed Raad di Lebanon.
Pertemuan tersebut terjadi selama kunjungan Borrell ke Lebanon, yang mencakup beberapa pertemuan di tengah meningkatnya ketegangan di negara dan wilayah tersebut menyusul pembunuhan wakil kepala politbiro Hamas, Saleh al-Arouri, oleh pendudukan Israel, dalam serangan di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut.
Dalam pertemuannya dengan Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri, Borrell menyatakan keprihatinannya yang mendalam mengenai perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan “keinginannya untuk tidak membiarkannya meluas ke Lebanon.”
Berri mengatakan bahwa implementasi Resolusi 1701 dimulai dengan menghentikan agresi Israel dan penarikan diri dari seluruh wilayah Lebanon.
Menurut postingan Borrell di X, dalam pertemuannya dengan penjabat Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati, kedua pihak setuju untuk bekerja sama melalui diplomasi menuju deeskalasi dan stabilitas jangka panjang, yang merupakan kepentingan semua pihak.
Borrell mengatakan eskalasi di Timur Tengah harus dihindari, menggarisbawahi perlunya “mencegah Lebanon terseret ke dalam perang”, dan menekankan bahwa ia telah memberi tahu Israel “tidak ada yang menang dalam konflik regional.”
Ia menekankan perlunya upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik dan berupaya mencapai gencatan senjata permanen di Gaza dan pembebasan tawanan Israel dari Gaza.
Borrell tiba di Lebanon dan mengatakan dalam postingan X bahwa ia akan mengadakan “pertemuan penting mengenai dampak perang Gaza terhadap Lebanon dan kawasan,” seraya menambahkan bahwa “prioritasnya adalah menghindari eskalasi regional dan memajukan upaya diplomatik” untuk kepentingan perdamaian regional. (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
