Resistensi.id – Iran telah melakukan serangan rudal balistik jarak jauh seperti yang pernah dilakukannya (pada pangkalan AS, Ainul Asad).
Target yang dituju dalam serangan Iran kali ini merupakan Kamp pelatihan dan fasilitas ISIS di kota Idlib, Suriah, yang berjarak 1.230 kilometer dari tempat IRGC meluncurkan rudal.
Menurut jurnalis IRNA, rudal kheybar shekan, yang memiliki hulu ledak yang dapat bermanuver, digunakan.
Pernyataan IRAN tentang pengeboman militer AS di Irak:
“Serangan rudal IRGC terhadap markas mata-mata dan pertemuan kelompok teroris anti-Iran.
IRGC memberitahukan, Menanggapi kejahatan teroris baru-baru ini yang dilakukan musuh-musuh Islam Iran, markas mata-mata dan kumpulan kelompok teroris anti-Iran di beberapa wilayah menjadi sasaran rudal balistik IRGC di tengah malam. “
MISIL BALISTIK IRAN menargetkan lokasi-lokasi berikut:
- Titik komando ISIS di Suriah (Idlib).
- Konsulat AS di Erbil, Kurdistan Irak.
- Korps Pengawal Revolusi Islam Iran dalam pernyataan No. 3: Bom kami menghantam salah satu markas utama Mossad Israel di wilayah Kurdistan di Irak.
Iran langsung menyerang pangkalan AS di Irak
Para pejabat AS melaporkan serangan rudal balistik dan drone Iran yang baru saja menargetkan Konsulat AS dan bandara internasional di kota Erbil di Irak Utara.
Ledakan dan gelombang kejut dari serangan rudal balistik Iran telah menyebabkan kerusakan signifikan pada struktur permukiman di dekatnya, dan pemerintah daerah melakukan operasi pencarian dan penyelamatan pada bangunan di dekat lokasi tedampak.
Iran mengumumkan bahwa mereka menyerang sel teroris ISIS di Irak, yang bekerja melawan negara Iran.
Sistem anti-pesawat AS gagal menghentikan rudal, dan semuanya terekam dalam video.
Menurut sumber Ibrani, melaporkan, tampaknya konsulat Amerika di Kurdistan terkena serangan langsung dari rudal balistik yang diluncurkan dari Iran. Ini adalah deklarasi perang dan Pasal 5 NATO harus diaktifkan.
Sumber : Dari Berbagai Sumber
