Rudal Houthi Ledakkan Kapal Tanker Minyak Inggris ” MARLIN LUANDA” di Teluk Aden

Resistensi.id – Sebuah rudal anti-kapal Houthi merusak sebuah kapal tanker minyak Inggris di Teluk Aden pada hari Jumat tetapi tidak ada korban luka yang dilaporkan dan sebuah kapal Angkatan Laut AS memberikan bantuan, kata militer AS.

Marlin Luanda yang berbendera Kepulauan Marshall mengeluarkan panggilan darurat dan melaporkan kerusakan, kata Komando Pusat AS(CENTCOM) dalam sebuah posting di X, sebelumnya Twitter.

kapal tanker minyak Martin Luanda, yang membawa 1 juta barel minyak terbakar setelah terkena rudal yang ditembakkan oleh Angkatan Laut Yaman. Awak kapal mengirimkan panggilan darurat setelah serangan yang menyebabkan ledakan besar

Angkatan Laut Houthi Yaman telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah menargetkan Marlin Luanda, sebuah kapal minyak Inggris di Teluk Aden
Houthi mengumumkan bahwa mereka menargetkan dengan sejumlah rudal, menyebabkan kapal itu terbakar.

Foto yang beredar di Yaman menunjukkan kapal tanker itu terbakar setelah Ansarallah berhasil menargetkannya dengan rudal di Teluk Aden.(X)

Laporan menyebutkan bahwa tangki kargo telah meledak sehingga menyebabkan kebakaran hebat yang mengancam keselamatan kapal dan awaknya.

Situasinya sangat buruk, karena awak kapal telah mengeluarkan panggilan darurat untuk meminta bantuan. Besarnya kebakaran dan potensi tenggelamnya kapal telah menimbulkan kekhawatiran mengenai keselamatan awak kapal dan dampak lingkungan dari kemungkinan tumpahan minyak.

Yaman terus menargetkan kapal-kapal Inggris dan AS sampai genosida berhenti di Gaza!

USS Carney dan kapal koalisi lainnya memberikan bantuan kepada kapal tanker minyak tersebut, katanya.

Rudal tersebut “menimbulkan ancaman besar terhadap kapal dagang dan kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut,” katanya.

Eropa mengakui bahwa Houthi adalah kekuatan yang patut diperhitungkan

Menteri pertahanan Italia menyebut gerakan Ansarullah lebih berbahaya dibandingkan Hamas dan Hizbullah. Mereka memproduksi senjata mereka sendiri.

Terbukti Lebih dari 24.000 serangan udara yang dilakukan koalisi pimpinan Saudi dan AS tidak mampu melemahkan Houthi.

Sumber : Line

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *