3 Petinggi Militer AS Tewas Diserang Drone Misterius, Lusinan Tentara Luka Parah

Foto: Ilustrasi

Resistensi.id – Sebuah drone misterius melancarkan serangan mendadak di pos militer Amerika Serikat (AS) yang disebut Menara 22 di Yordania, Minggu 28 Januari 2024 malam waktu setempat.

Laporan Wall Street Journal menyebutkan, serangan tersebut menewaskan tiga orang tentara Amerika dan melukai lusinan lainnya. Sejumlah pejabat Amerika mengonfirmasi serangan drone misterius ke Menara 22, yang terletak di dekat perbatasan Suriah.

“Tiga komandan tentara AS tewas dan setidaknya dua lusin anggota militer lainnya terluka di Yordania informasi lainnya menyebut hingga 34 personil, dalam serangan pesawat tak berawak semalam di dekat perbatasan dengan Suriah,” bunyi pernyataan pemerintah Amerika Serikat.

Informasi serangan di Menara 22 telah sampai ke telinga Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Biden meyakini jika aksi ini dilakukan oleh milisi bersenjata yang disponsori Iran.

Meskipun di sisi lain, Biden juga mengakui bahwa sampai saat ini Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces) dan sejumlah instansi terkait masih melakukan investigasi dan mengumpulkan data dan fakta.

“Meskipun kami masih mengumpulkan fakta-fakta mengenai serangan ini, kami mengetahui bahwa serangan tersebut dilakukan oleh kelompok militan radikal yang didukung Iran yang beroperasi di Suriah dan Irak,” ujar Biden.

Serangan yang menargetkan Menara 22 ini adalah yang pertama kalinya, bahkan sampai menghabisi nyawa tentara Amerika sejak invasi militer Israel ke Gaza, Palestina, pada 7 Oktober 2023 lalu.

Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) memastikan jika jenazah prajurit yang tewas tidak akan diidentifikasi dalam waktu 24 jam, untuk menghormati keluarga yang ditinggalkan.

“Para pejabat AS telah menyatakan bahwa mereka menganggap Iran bertanggung jawab atas kematian tiga tentara mereka.

Foto tiga perwira Amerika yang tewas oleh serangan drone Perlawanan Islam Irak di pangkalan ilegal Amerika ‘Al-Tanf’, simpang crossing Irak-Suriah-Yordania. (TL)

Cara Amerika membalas akan menentukan apakah akan terjadi perang besar-besaran di Timur Tengah atau tidak

Serangan yang dilakukan oleh pasukan perlawanan Irak terhadap pasukan AS di Yordania merupakan peningkatan yang nyata dan sinyal yang jelas kepada Uni Emirat Arab dan Kuwait, yang menampung sejumlah besar pasukan AS, bahwa mereka bisa menjadi sasaran berikutnya.

Tekanan terhadap AS kini semakin kuat, baik dari mereka yang menginginkan perang maupun dari mereka yang ingin menyelamatkan infrastruktur mereka terlebih dahulu dan kemudian pasukan AS.

Sementara itu, Lloyd J. Austin, Menteri Pertahanan AS mengatakan,

“Saya marah dan sangat sedih atas kematian tiga anggota militer AS dan terlukanya tentara Amerika lainnya dalam serangan tadi malam terhadap pasukan AS dan Koalisi, yang dikerahkan ke sebuah lokasi di timur laut Yordania dekat perbatasan Suriah.

“Milisi yang didukung Iran bertanggung jawab atas serangan yang terus berlanjut terhadap pasukan AS, dan kami akan merespons pada waktu dan tempat yang kami pilih.

Presiden dan saya tidak akan mentolerir serangan terhadap pasukan Amerika, dan kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela Amerika Serikat, pasukan kami, dan kepentingan kami.”

Sumber : OLN

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *