Mufti Agung Kesultanan Oman Kecam Negara-negara Arab yang Bantu Israel

Foto: Mufti Agung Oman ini merasa salut kepada semua orang yang mendukung jihad para pejuang Palestina dan menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk memperkuat dukungan mereka, karena ini adalah pertempuran seluruh bangsa.(MN)

Resistensi.id – Mufti Agung Oman Syekh Ahmad bin Hamad al-Khalili pada Sabtu 3 Februari mengirim pesan pedas kepada negara-negara Arab-Islam, yang tidak melakukan apa pun untuk mematahkan blokade Gaza. Syekh al-Khalil mengkritik negara-negara ini karena mereka justru membantu Israel.

Al-Khalili dikenal karena dukungannya kepada Palestina. Dalam pesan tersebut, ia menyatakan, ”Kondisi di Palestina Pendudukan gawat dan kezaliman telah mencapai puncaknya. Di saat bangsa tertindas Palestina menderita karena kelaparan, para kerabat mereka (negara-negara Arab) justu membantu musuh (Israel).”

Ia menyinggung truk-truk pemuat bantuan negara-negara Arab untuk Israel dan menambahkan,”Orang-orang tua, wanita, dan anak-anak yatim Palestina tidak punya sesuatu untuk dimakan. Mereka tidak bisa menyelimuti tubuh telanjang mereka dalam cuaca dingin menusuk ini. Ke manakah pergi persaudaraan Islami, kehormatan Arab, dan bantuan kemanusiaan kalian?”

Al-Khalili menegaskan, pesannya ini ditujukan kepada Umat Islam yang pemberani dan bermartabat. Menurutnya, kejahatan Zionis telah menusuk tulang dan rakyat Palestina berada dalam blokade.

Setelah dimulainya Operasi Badai al-Aqsa, media-media Zionis beberapa waktu lalu memberitakan tibanya muatan pertama bahan makanan segar dari Dubai ke Israel.

Media-media ini mengeklaim, muatan bahan makanan segar didistribusikan ke Tanah Pendudukan via jalur darat, yang menjadi alternatif baru untuk jalur Laut Merah.

Menurut media-media Israel, muatan bahan makanan segar ini dikirim dari pelabuhan Dubai dan melintasi Saudi serta Yordania.

Selama berlangsungnya agresi Rezim Zionis ke Gaza, masyarakat di negara-negara Islam dalam demo-demo mereka mendesak agar Pemerintahan mereka memutus hubungan diplomatik dan dagang dengan Tel Aviv.

Beberapa waktu lalu harian Maariv mengeklaim, Otoritas UEA memutuskan untuk membuat jalur darat dengan pelabuhan Haifa guna memudahkan distribusi barang ke Tanah Pendudukan.

Sumber : Fars News | Palinfo

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *