Koleksi Bertambah, Dua Kapal Lagi Milik AS dan Inggris Hancur Kena Rudal Yaman

Resistensi.id – Serangan di laut merah makin memanas. Yaman berhasil meledakkan dua kapal komersil milik Amerika Serikat dan Inggris.

Dua kapal yang hancur diledakkan tersebut yakni kapal Star Nasia milik Amerika Serikat dan Kapal Morning Tide milik Inggris.

Kedunya meledak setelah terkena serangan rudal dari militer Yaman di Laut Merah.

Serangan ini dilakukan oleh Yaman untuk membalas serangan udara yang dilakukan Amerika Serikat dan Inggris di wilayah Yaman.

Juru bicara angkatan bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengumumkan pada 6 Februari bahwa dua operasi militer berhasil dilakukan terhadap kapal dagang AS dan Inggris yang transit di Laut Merah.

Saree membenarkan bahwa serangan tersebut langsung mengenai kapal pengangkut curah Star Nasia berbendera Kepulauan Marshall dan kontainer kargo Morning Tide berbendera Barbados.

Lihat Videonya :

Furadino Shipping Ltd yang berbasis di London mengkonfirmasi Morning Tide menunjukkan kerusakan dek menyusul ledakan pada Selasa dini hari.

Morning Tide dimiliki oleh Furadino Shipping, dan Star Bulk SA yang berbasis di Yunani memiliki Star Nasia.

Operasi militer terbaru Sanaa terhadap kapal komersial barat yang transit di Laut Merah terjadi beberapa jam setelah pesawat tempur AS melakukan serangan udara baru terhadap “kendaraan permukaan tanpa awak (USV) yang bersifat peledak” di provinsi Hodeidah.

AS dan Inggris telah melancarkan setidaknya selusin serangan udara di Yaman sejak pertengahan Januari dalam upaya untuk menghalangi tindakan angkatan bersenjata dalam mendukung Palestina.

Sanaa mengatakan pihaknya tidak berniat mengurangi kampanyenya meskipun ada tekanan dari serangan AS dan Inggris.

Pada hari Minggu, juru bicara Ansarallah Muhammad Abdul Salam menekankan bahwa strategi barat “tidak akan mencapai tujuan apa pun… melainkan akan menambah dilema mereka” di wilayah tersebut.

“Keputusan Yaman untuk mendukung Gaza adalah tegas dan terhormat dan tidak akan terpengaruh oleh serangan apa pun. [Kemampuan militer kami] tidak mudah untuk dihancurkan dan telah dibangun kembali selama bertahun-tahun perang yang sengit,” kata pejabat itu melalui media sosial, seraya menambahkan bahwa Washington dan London “harus tunduk pada opini publik internasional, yang menuntut penghentian segera agresi Israel.”

Sumber : FVS

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *