Arab Saudi Mulai Berani ke AS, Akan Jalin Kerja Sama Pertahanan dengan Iran

Foto: Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian (kanan) bertemu dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud (kiri) di Beijing, Tiongkok pada 06 April 2023.(TL)

Resistensi.id – Pejabat senior militer Iran dan Arab Saudi dilaporkan menggelar pembicaraan mengenai kerja sama antara kedua negara di bidang keamanan dan pertahanan.

Pertemuan itu diwakili Brigadir Jenderal Bahman Behmard, wakil kepala operasi Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, dan Kepala Staf Umum Saudi, Jenderal Fayyad bin Hamed al-Ruwaili.

Keduanya bertemu di sela Pameran Pertahanan Dunia 2024 di Riyadh pada Senin (5/2/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Behmard menyoroti kemampuan pertahanan dan militer Iran serta menyatakan kesiapan negara tersebut untuk mengembangkan hubungan keamanan dan pertahanan dengan Arab Saudi.

Dia mengundang Ruwaili untuk mengunjungi Teheran dan memberinya pesan dari menteri pertahanan Iran yang ditujukan kepada mitranya dari Arab Saudi.

Ruwaili, pada bagiannya, mengucapkan terima kasih kepada delegasi Iran yang menghadiri pameran tersebut dan menekankan perlunya memperluas kerja sama Teheran-Riyadh di bidang militer dan pertahanan.

Dalam pesan X, Duta Besar Iran untuk Riyadh Alireza Enayati mengunggah foto pertemuan tersebut.

Dalam pernyataan bersama setelah penandatanganan pakta tersebut, Teheran dan Riyadh menyoroti perlunya menghormati kedaulatan nasional satu sama lain dan menahan diri untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri satu sama lain.

Mereka sepakat untuk melaksanakan perjanjian kerja sama keamanan yang ditandatangani pada bulan April 2001 dan perjanjian lain yang dicapai pada bulan Mei 1998 untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, komersial, investasi, teknis, ilmu pengetahuan, budaya, olahraga, dan urusan pemuda.

Gaungan wacana kerjasama di bidang pertahanan dengan Iran ini bergema saat Arab Saudi mulai menunjukkan sikap keras terhadap sekutu Barat-nya Amerika Serikat terkait Perang Gaza.

Kerajaan Arab Saudi menegaskan kepada Amerika Serikat bahwa negara tersebut tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebelum Palestina diakui sebagai negara merdeka.

Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi dalam sebuah pernyataannya hari Rabu (7/2/2024) mengatakan,”tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel kecuali negara Palestina merdeka diakui berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur.”

Dikutip dari Alarabiya, pemerintah Saudi secara tegas tidak akan menjalin hubungan diplomatik sampai “agresi” Israel di Jalur Gaza berhenti dan semua pasukan pendudukan Israel menarik diri dari Gaza.

Kerajaan Arab juga mengulangi seruannya kepada anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang belum mengakui negara Palestina, untuk mempercepat pengakuan negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, sehingga rakyat Palestina dapat memperoleh hak-hak mereka yang sah dan agar perdamaian menyeluruh dan adil tercapai bagi semua orang.

Sumber : Alarabiya

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *