Drone Kamikaze Iran Hancurkan Pangkalan Amerika di Suriah Mirip Pengeboman Pearl Harbor

Foto : Beberapa drone “kamikaze” buatan Iran yang memiliki jangkauan “lebih dari 1.000 kilometer”. Mungkin yang paling banyak dipublikasikan adalah Shahed 136 yang telah digunakan oleh Rusia melawan Ukraina.(IranIntl)

Resistensi.id – Pasukan Amerika sedang terlelap di dalam tenda-tendanya di sebuah pos terdepan dari sebuah pangkalan yang disebut Tower 22 dekat perbatasan Yordania-Irak-Suriah pada malam, 27 Januari 2024, ketika sebuah drone kamikaze datang terbang rendah dan menghunjam. Ledakannya menewaskan tiga personel dan melukai lebih dari 40 lainnya.

Jumlah itu setara sepersepuluh isi Tower 22 yang dihuni 350 personel angkatan darat dan udara Amerika. Serangan itu juga menjadi serangan mematikan pertama terhadap pasukan AS sejak pecah perang terbuka Israel dan Hamas 7 Oktober lalu.

Sebuah laporan menduga sebab pertahanan di Tower 22 bisa ditembus drone kamikaze. Laporan itu mengungkap celah terbuka karena drone kamikaze datang bersamaan dengan jadwal kembalinya drone pengintai milik pasukan Amerika ke pangkalan. Kesamaan waktu datang itu entah sudah dirancang atau tidak sengaja.

Itu, dalam satu dan lain hal, mirip serangan Jepang atas pangkalan Amerika Serikat di Pearl Harbor pada 1941 lalu. Saat itu serangan sebenarnya terpantau di radar AS tapi diabaikan operatornya karena dikira formasi pesawat B-17 yang memang dijadwalkan mendarat di Hawaii. Dan, tentu saja, menyerang pada malam hari mengurangi peluang untuk secara visual membedakan sebuah drone musuh dari drone milik sendiri.

Tower 22 dikenal dijaga oleh sebuah jenis radar yang biasa digunakan Angkatan Udara Amerika untuk kendali dan peringatan dini penerbangan, dan dilaporkan memiliki pertahanan kontra-drone. Tapi pertahanan kinetiknya tidak jelas.

Unsur-unsurnya mungkin termasuk meriam otomatis Guardian C-RAM dan rudal Stinger. Keduanya mampu menghadang drone-drone kamikaze. Meriam C-RAM juga dapat menembak jatuh mortar dan roket artileri yang datang.

Diperkirakan pula ada sistem kontra UAS (seperti pengacak sinyal drone portable atau drone pencegat Coyote). Tapi semua tidak bergerak karena kegagalan mengidentifikasi ancaman yang mendekat.

Sejumlah rumor menduga kalau drone kamikaze itu diluncurkan dari pangkalan Imam Ali dekat Abu Kamal di Suriah sebelah selatan. Pangkalan ini pernah digunakan Pasukan Garda Revolusioner Iran dan para milisi sekutunya.

Namun, satu kelompok yang disebut ‘Perlawanan Islami Irak’ telah mengklaim di balik serangan itu. Kelompok yang didukung Iran ini juga merilis video berisi roket yang digunakan untuk membantu peluncuran drone kamikaze itu.

Pemerintah Iran telah menyangkal berada di balik serangan itu. Jenis spesifik drone kamikaze itu hingga kini juga tak pernah diungkap.

Tapi, Iran dikenal punya banyak drone yang didesain untuk serangan bunuh diri. Misalnya Shahed-136 dan -131 (yang sering menggunakan roket untuk peluncurannya). Iran juga telah diketahui menyuplai baik komponen drone maupun cara membuatnya kepada aktor-aktor milisi regional termasuk Hamas, Hizbullah, dan Houthi. Iran juga telah berbagi dengan militer Rusia untuk mereka bisa terus menyerang kota-kota di Ukraina.

Untuk serangan di Tower 22, masih perlu dastikan apakah drone yang digunakan turunan drone Iran atau drone buatan lokal. Tapi dari deskripsi dan peluncuran pakai roket menunjukkan kemungkinan drone berasal dari platform seperti Shahed-136 Iran.

Sumber : Anadolu | FVS

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *