Foto : Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian di ibu kota Lebanon, Beirut pada hari Sabtu, di mana mereka membahas perkembangan terkini di kawasan.(PT)
Resistensi.id – Setelah lebih dari 4 bulan genosida, entitas Zionis dan pendukungnya belum mencapai tujuan mereka.
Faktanya, kawasan ini bergerak menuju stabilitas, keamanan, dan solusi politik, namun bertentangan dengan keinginan Netanyahu.
Netanyahu berupaya menyandera Gedung Putih, dan Gedung Putih harus memilih antara tetap menjadi sandera Netanyahu atau bergerak menuju solusi politik.
Berakhirnya perang di Gaza berarti berakhirnya pemerintahan Netanyahu dan pemerintahannya.
Setelah 127 hari agresi di Gaza, entitas Zionis belum mampu mencapai tujuan yang dinyatakan.
Perlawanan dan Hamas telah bertindak dengan rasionalitas dan tanggung jawab, baik dalam hal perlawanan maupun mencari solusi politik.
Perlawanan ini berfokus pada mencapai solusi politik dan menghentikan genosida di Gaza, dan kami percaya bahwa entitas tersebut tidak dapat berperang di dua bidang.
Entitas Zionis tidak dapat membayangkan kekuatan Hizbullah yang secara efektif mempertahankan kedaulatan Lebanon dan mendukung Gaza.
Hizbullah, berkoordinasi dengan pemerintah dan tentara, telah menanggapi agresi Israel di Lebanon selatan dan Palestina yang diduduki di utara.
Kami menyadari kemampuan Hizbullah. Setiap langkah yang diambil entitas Zionis di Lebanon akan menentukan hari terakhir Netanyahu.
Netanyahu dengan ceroboh berusaha melarikan diri dari rawa Gaza.
Iran dan negara-negara Islam dan regional lainnya akan melanjutkan upaya mereka untuk mengadili para pemimpin entitas Zionis.
Teheran sedang mengejar dimensi hukum kejahatan perang di Gaza dan Tepi Barat.
Kami sangat mendukung langkah Afrika Selatan untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Internasional dan melanjutkan upaya kami untuk mengadili para penjahat zionis.
Sejarah Lebanon menunjukkan bahwa Lebanon berdiri di garis depan poros perlawanan.
Tanpa perlawanan di Lebanon, Lebanon tidak akan bertahan.
Operasi Banjir Al-Aqsa merupakan murni keputusan Palestina dalam kerangka gerakan pembebasan menurut hukum internasional.
Perkembangan di Laut Merah jelas mempunyai arah yang berbahaya, dan apa yang dilakukan Yaman adalah memberikan tekanan untuk menghentikan kejahatan perang terhadap Gaza.
Kunci penyelesaian navigasi maritim adalah menghentikan perang melawan Jalur Gaza.
Pendekatan strategis yang salah dari Amerika Serikat dan Inggris memperluas cakupan operasi di Laut Merah, dan kunci solusinya adalah menghentikan perang di Gaza.
Diskusi terus berlanjut antara Teheran dan Riyadh untuk membantu mencapai solusi politik dan menghentikan perang di Gaza.
Penting untuk dicatat peran Sayyed Hassan Nasrallah dan Hizbullah dalam mempertahankan kesatuan tanah Lebanon.
Kami menerima penilaian yang tepat dan jelas dari Sayyed Hassan Nasrallah mengenai perkembangan di kawasan.
Kebijakan gabungan Amerika dan Zionis yang menganjurkan perang telah gagal total, dan tidak ada solusi terhadap perkembangan di Gaza dan Tepi Barat kecuali melalui solusi politik.
Teheran akan sangat mendukung setiap inisiatif mengenai Tepi Barat dan Gaza yang berpusat pada rakyat dan kepemimpinan Palestina.
Ide-ide yang disampaikan Hamas berada dalam pandangan yang realistis, dan komunitas internasional harus mendukung ide-ide Palestina tersebut.
Kami berharap dapat membangun keamanan yang berkelanjutan di Asia Barat, dengan agresi terhadap Gaza yang menjadi faktor yang memperkenalkan kawasan ini pada keadaan baru ini.
Pemenang utama dalam perang ini adalah kelompok perlawanan dan rakyat Palestina, di tengah kekalahan telak bagi Netanyahu dan para penggiat perang.
Kami telah memperingatkan sejak awal perang bahwa jika perang tidak dihentikan, perang akan meluas di wilayah tersebut.
Sumber : Parstoday
