Mahasiswa Jordan di DO dari Universitas karena melakukan Sholat Gaib untuk Solidaritas Palestina

Foto : Sebuah Universitas di Jordania, mengeluarkan tiga mahasiswanya karena melakukan sholat ghaib atas syuhada Palestina, sebagai bentuk aksi dukungan atas penderitaan rakyat Palestina.(TL)

Resistensi.id – Universitas Ilmu Pengetahuan Islam di Yordania memutuskan untuk mengeluarkan secara permanen tiga mahasiswanya, karena mereka melakukan salat Gaib berjamaah untuk para martir di Gaza, selama acara solidaritas(untuk korban Palestina), menurut “Arabi 21.”

Seorang mahasiswa Osama Al-Juhani mengatakan bahwa sekitar 20 mahasiswa melakukan sholat in absensia (Gaib) untuk jiwa para syuhada di Gaza, tidak berselang lama mereka dikejutkan oleh kehadiran aparat keamanan kampus yang menyerang mereka dan secara paksa menghentikan sholat tersebut, aparat menyerang salah satu mahasiswa dan mengambil handphone nya.

Dia melanjutkan bahwa setelah penyerangan terhadap para peserta, petugas keamanan universitas menuntut mahasiswa melakukan pemufakatan jahat terhadap para mahasiswa lainnya, aparat keamanan kampus juga menuntut dan memfitnah mahasiswa melakukan penyerangan, saat ini kasus tersebut masih menunggu keputusan di pengadilan.

Belakangan, para mahasiswa yang berpartisipasi dalam acara tersebut terkejut saat mengetahui bahwa mereka dilarang mendaftarkan program universitas melalui layar elektronik di kampus itu, mereka juga dilarang menerbitkan surat-surat atau dokumen apa pun, dan mereka dipindahkan ke departemen hukum.

Selanjutnya, Al-Juhani menjelaskan bahwa universitas memindahkan tiga mahasiswanya ke komite investigasi dengan tuduhan “menyulut perselisihan,” karena pernyataan yang dipublikasikan di Facebook tentang insiden tersebut, dan di situs web bernama “Blok Ahl al-Azm.” Sekaligus menekankan bahwa ketiga mahasiswa yang dikeluarkan itu tidak ada hubungannya dengan blok tersebut.

Dia melanjutkan bahwa universitas tidak peduli dengan kesaksian para mahasiswa di hadapan komite investigasi, dan mengeluarkan keputusan akhir untuk mengeluarkan mereka, dan tidak mau menerima mediasi apa pun dari perwakilan parlemen atau tokoh nasional mana pun, dan bahkan bersikeras untuk mengeluarkan mereka dari universitas. padahal salah satu dari mereka hampir lulus.

Mahasiswa yang dikeluarkan tersebut mengatakan bahwa mereka berusaha memaksa pihak universitas agar mengembalikan status mahasiswanya untuk tetap melanjutkan studi, dan mereka akan mengambil tindakan hukum jika pihak universitas tetap bersikeras dengan keputusannya.

Sumber : Al alam

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *