Peringatan Keras Norwegia agar Perusahaan di negaranya Tidak Berurusan dengan Israel, Kenapa?

Foto : Gerakan Boikot, Sanksi, dan Divestasi (BDS) anti-Israel telah mengkampanyekan pembentukan daftar tersebut sebagai bagian dari upayanya untuk merugikan perekonomian Israel dan perusahaan mana pun yang melakukan bisnis dengan Negara Yahudi secara finansial.(Mz)

Resistensi.id – Pemerintah Norwegia telah menyarankan perusahaan-perusahaan di negaranya untuk tidak melakukan transaksi bisnis dan perdagangan apa pun dengan permukiman ilegal Israel.

Mereka juga memperingatkan dampak pelanggaran hukum internasional.

“Norwegia telah lama menyatakan bahwa kebijakan pemukiman Israel di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, melanggar hukum internasional,” beber Menteri Luar Negeri Espen Barth Eide melansir Al Jazeera.

Ia menambahkan bahwa hal itu termasuk hukum humaniter internasional dan hak asasi manusia. “Dan merusak prospek pembentukan negara Palestina di masa depan dan penyelesaian konflik secara damai,” tuturnya.

Patut dicatat bahwa komunitas internasional, termasuk sekutu terbesar “Israel”, Amerika Serikat, serta Uni Eropa, menganggap pemukiman Israel adalah ilegal menurut hukum internasional, khususnya Konvensi Jenewa Keempat, yang melarang pemindahan penduduk negara pendudukan ke wilayah tersebut. wilayah yang didudukinya.

Eide menambahkan bahwa rekomendasi ini memperjelas bahwa perusahaan-perusahaan Norwegia harus waspada terhadap fakta bahwa terlibat dalam aktivitas ekonomi atau keuangan apa pun di permukiman Israel dapat menempatkan mereka pada risiko berkontribusi terhadap pelanggaran hukum kemanusiaan internasional dan hak asasi manusia.

Akhir bulan lalu, empat universitas di Norwegia memilih untuk memutuskan hubungan dengan perguruan tinggi Israel yang mereka anggap terlibat dalam serangan mematikan rezim pendudukan di Gaza.

Kampanye Palestina untuk Boikot Akademik dan Budaya Israel (PACBI) memuji keputusan tersebut dan menyebutnya sebagai langkah signifikan dalam mendukung perjuangan Palestina.

Keputusan ini konsisten dengan seruan kampanye kepada institusi akademis dan kebudayaan asing untuk memutus hubungan dengan rekan-rekan Israel yang terlibat dalam genosida di Gaza .

Sumber : Almayadeen

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *