Perlawanan Irak Lipatgandakan Serangan ke Israel, Giliran Pangkalan Udara Palmachim dan Ben Gurion Dibom

Foto: Rekaman video yang memperlihatkan sebuah drone diluncurkan oleh milisi Irak untuk menyerang Bandara Ben Gurion di Israel pada Senin malam, (11/3/2024). (X/Tamarakhop)

Resistensi.id – Serangan Koalisi Milisi Perlawanan Irak ke wilayah dan teritorial Israel makin masif dalam sepekan terakhir.

Terbaru, Milisi Perlawanan Irak mengumumkan kalau mereka melancarkan serangan ke salah satu pangkalan udara Israel menggunakan drone.

Sejumlah media berbahasa Arab, dilansir Pars Today melaporkan, pangkalan udara Israel kali ini yang dihajar bom dari drone adalah pangkalan udara Palmachim. Serangan dilaporkan dilakukan Kamis (14/3/2024) dinihari.

“(Pasca-pelaksanaan serangan) Perlawanan Irak, beberapa menit kemudian mengumumkan telah melancarkan serangan ke pangkalan udara Rezim Zionis, menggunakan pesawat tanpa awak,” tulis laporan Pars Today.

Menurut Perlawanan Irak, serangan itu menjadi bagian dari gelombang serangan tahap kedua operasi perlawanan terhadap Israel.

Mereka juga menyatakan, melipatgandakan serangan mereka ke Israel pada bulan Ramadan, sebagai balasan atas genosida terhadap penduduk Gaza.

Rekaman video yang memperlihatkan sebuah drone juga diluncurkan oleh milisi Irak untuk menyerang Bandara Ben Gurion di Israel pada Senin malam, (11/3/2024).
Rekaman video yang memperlihatkan sebuah drone diluncurkan oleh milisi Irak untuk menyerang Bandara Ben Gurion di Israel pada Senin malam, (11/3/2024). (X/Tamarakhop)

Serang Bandar Udara Ben Gurion

Sebelumnya pada Selasa dinihari lalu, kelompok perlawanan Irak, ini juga mengumumkan telah menyerang bandara Ben Gurion, di Tel Aviv, dengan pesawat tanpa awak.

Hingga saat ini, Perlawanan Irak, telah melancarkan puluhan serangan ke fasilitas-fasilitas vital Rezim Zionis, di seluruh Wilayah pendudukan dengan drone dan rudal.

Perlawanan Irak menegaskan, selama agresi militer terhadap rakyat Gaza, belum dihentikan, serangan-serangan kelompok ini ke Israel, akan terus berlanjut.

Serangan ke Bandara Ben Gurion di Israel pada Senin (11/3/2024) malam.

Menurut kelompok itu, serangan dilakukan menggunakan suicide drone atau pesawat nirawak bunuh diri. Serangan tersebut adalah serangan kedua kelompok itu terhadap Israel dalam sepekan ini.

Sementara itu, narasumber keamanan Irak menyebutkan bahwa pihak berwenang Yordania telah melaporkan keberadaan pesawat nirawak misterius.

Menurut pihak itu, pesawat itu jatuh di Provinsi Irbit dan barangkali sama dengan pesawat yang sebelumnya pernah digunakan untuk menyerang Bandara Ben Gurion.

Milisi Irak yang terdiri atas berbagai faksi bersenjata itu, termasuk Brigade Hizbullah, Gerakan Al-Nujaba, dan faksi yang dekat dengan Iran, mengonfirmasi bahwa mereka menargetkan bandara tersebut menggunakan sebuah pesawat nirawak.

Menurut mereka, serangan itu adalah bagian dari tahap kedua operasi perlawanan terhadap pendudukan Israel.

“Untuk solidaritas terhadap rakyat kita di Gaza, dan tanggapan atas pembunuhan oleh Zionis terhadap warga sipil Palestina yang tidak berdosa,” kata kelompok itu, dikutip dari The New Arab.

Kelompok tersebut juga merilis video yang memperlihatkan detik-detik pesawat nirawak diluncurkan dari lokasi terbuka.

Setelah perang Israel-Hamas meletus tahun lalu, milisi di Irak melancarkan ratusan serangan terhadap pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah.

Milisi itu menggunakan nama Perlawanan Islam dan didukung oleh Iran. Mereka melancarkan serangan terhadap AS dengan dalih bahwa AS mendukung kekerasan Israel di Palestina.

Tak hanya itu, mereka mengklaim berada di balik sejumlah serangan yang menargetkan Israel. Seorang narasumber yang dekat dengan Brigade 12 dalam Pasukan Mobilisasi di Provinsi Anbar, Irak, berujar serangan akan ditingkatkan.

“Operasi perlawanan Islam di Irak untuk melawan entitas Zionis akan meningkat dalam beberapa hari ke depan,” kata narasumber itu kepada Al Arabiya Al Jadeed.

Dia mengklaim operasi serangan itu hanya akan menargetkan pasukan AS. Di samping itu, dia mengatakan operasi itu adalah suatu kewajiban etis dan sah untuk dilakukan.

Sumber : PT | TNA

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *