Hacker Berhasil Membobol Situs kementerian Perang Israel dan Ancam untuk Menjual Data

Foto: Peretas(Hacker) berhasil membobol kementerian urusan militer rezim Israel, dan menawarkan untuk menjual data curian tersebut.(TL/Video PT)

Resistensi.id – Peretas telah berhasil membobol kementerian urusan militer rezim Israel, menawarkan untuk menjual data curian kecuali rezim tersebut membebaskan ratusan tahanan Palestina.

Grup yang menyebut dirinya sebagai “NetHunter” mengumumkan pelanggaran tersebut melalui pesan video yang diposting di saluran Telegramnya.

Setelah pengumuman tersebut, sumber keamanan mengkonfirmasi kepada harian Israel Hayom pada hari Selasa bahwa memang telah terjadi pelanggaran terhadap komputer kementerian.

Kelompok tersebut mengatakan mereka berhasil mengakses “dokumen rahasia” milik kementerian, dan dokumen perjanjian kerja sama antara rezim dan negara-negara lain.

Pelanggaran tersebut juga mengungkap data mengenai “perwira senior Israel” dan pasukan rezim, tambahnya.

NetHunter mengatakan pihaknya melakukan serangan dunia maya sebagai “jawaban atas sebagian kejahatan Zionis.” “Kami mengungkap kejahatan-kejahatan ini dan memperkenalkan beberapa sekutu dan kaki tangan Israel kepada dunia,” katanya.

Kelompok tersebut kini mengancam akan menjual informasi tersebut kepada “negara-negara pro-Palestina” jika rezim menolak untuk membebaskan sebanyak “500 tahanan Palestina.”

Menurut surat kabar Israel, data tersebut mencakup “komunikasi dan pesanan,” yang ditawarkan para peretas untuk dijual seharga 50 bitcoin (sekitar $3,45 juta).

November lalu, sekelompok peretas pro-Palestina, yang menamakan diri mereka “Cyber ​​Toufan,” juga menyerang kementerian tersebut, dan kemudian membuang sejumlah besar data curian ke akun Telegram milik kelompok tersebut.

Mereka mengatakan pada saat itu bahwa data tersebut mencakup nama-nama pasukan aktif dan cadangan tentara Israel.

Sumber : Press TV

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *