[VIDEO] 500 rudal SHAHEED telah meluncur ke Israel

Foto: “Operasi Janji Setia” : Iran meluncurkan ratusan rudal jelajah ke Israel bersamaan dengan drone ‘Shaheed’ saat perang di Timur Tengah meningkat. (TL)

Resistensi.id – Menurut dua sumber keamanan di Irak, banyak drone terlihat berangkat dari Iran menuju Israel melalui wilayah udara Irak.

Iran telah meluncurkan ratusan rudal jelajah ke Israel bersama dengan drone ‘Shaheed’ saat perang di Timur Tengah meningkat

Iran melancarkan serangan pesawat tak berawak yang signifikan terhadap Israel pada hari Sabtu, yang diperkirakan memakan waktu berjam-jam untuk mencapai sasarannya, seperti yang dilaporkan oleh militer Israel dan dikonfirmasi oleh media pemerintah Iran yang mengutip para pengawal revolusioner Iran.

Pengawal Revolusi Iran telah menyatakan bahwa Operasi ‘Janji Sejati’ adalah respons terhadap tindakan Israel dan merupakan bagian dari strategi mereka untuk menghukum Israel atas kejahatan yang mereka lakukan.

Menurut laporan Channel 12 TV Israel, Iran juga telah meluncurkan rudal jelajah ke Israel, dengan waktu terbang yang lebih singkat dibandingkan drone.

Menurut dua sumber keamanan regional, Yordania telah menempatkan pertahanan udaranya untuk mencegat dan menghancurkan drone atau pesawat Iran yang melanggar wilayah udaranya. Sumber-sumber ini lebih lanjut mengindikasikan bahwa tentara dalam keadaan siaga tinggi, dengan sistem radar yang secara aktif memantau pergerakan drone. Yordania juga telah mengumumkan keadaan darurat di negaranya.

Menanggapi meningkatnya ketegangan dengan Iran dan penutupan wilayah udara Israel sebagai tindakan pencegahan, El Al Airlines telah mengumumkan pembatalan 15 penerbangan yang dijadwalkan pada hari Sabtu dan Minggu. Destinasi yang terdampak antara lain Paris, Roma, Barcelona, ​​Milan, Bukares, Sofia, Athena, Dubai, dan Moskow, sebagaimana disampaikan El Al dalam pengumumannya.

Suriah juga telah mengeluarkan peringatan dan telah menempatkan sistem pertahanan darat-ke-udara Pantsir buatan Rusia dalam siaga tinggi di sekitar ibu kota dan pangkalan-pangkalan utama, menurut sumber-sumber militer.

Menurut dua sumber keamanan di Irak, banyak drone terlihat berangkat dari Iran menuju Israel melalui wilayah udara Irak. Iran Press TV menggambarkan tindakan ini sebagai “serangan pesawat tak berawak ekstensif” yang dilakukan oleh Garda Revolusi.

Tindakan Iran ini merupakan respons terhadap serangan Israel ke konsulatnya di Damaskus pada tanggal 1 April, yang mengakibatkan kematian tujuh perwira Garda Revolusi, termasuk dua komandan senior. Israel tidak membenarkan atau membantah keterlibatannya dalam insiden tersebut.

Presiden AS Joe Biden, yang sebelumnya memperingatkan Iran agar tidak menyerang Israel, menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung Israel dalam menghadapi agresi Iran, menurut pernyataan dari Gedung Putih.

Pensiunan jenderal Israel Amos Yadlin mengungkapkan bahwa drone Iran masing-masing membawa sekitar 20 kg (44 pon) bahan peledak, menambah kekhawatiran tentang potensi dampak serangan tersebut.

Militer Israel telah mengaktifkan sirene di daerah-daerah yang terancam dan menyatakan kesiapannya untuk menanggapi setiap potensi ancaman. Menanggapi situasi yang meningkat, Israel dan negara tetangganya, Yordania, mengumumkan penutupan wilayah udara mereka pada Sabtu malam.

Konflik Gaza yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, yang kini memasuki bulan ketujuh, telah meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut, dengan konfrontasi yang menyebar ke Lebanon dan Suriah. Selain itu, ada laporan serangan jarak jauh terhadap sasaran Israel yang berasal dari Yaman dan Irak.

Sebelumnya pada hari itu, kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah Iran melaporkan bahwa sebuah helikopter Garda Revolusi mencegat dan mengarahkan kapal MSC Aries berbendera Portugal ke perairan Iran. MSC, operator kapal Aries, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan kerjasamanya dengan pihak berwenang untuk menjamin keselamatan kapal dan 25 awaknya.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengutuk tindakan Iran dan menyebutnya sebagai pembajakan. Perkembangan terkini ini menambah kompleksitas konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.

Sumber : BT

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *