Senator AS Kecam Netanyahu, Bela Mahasiswa Dukung Palestina

Foto: Senator AS Bernie Sanders Kecam Netanyahu, Bela Aksi Mahasiswa Dukung Palestina di Kampus-kampus. (Reuters)

Resistensi.id – Senator AS Bernie Sanders mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang terusik oleh aksi unjuk rasa mendukung Palestina yang mengguncang kampus-kampus Amerika. Netanyahu menuduh demonstrasi itu sebagai bentuk antisemit (anti-Yahudi).

“Tidak, Tuan Netanyahu. Ini bukanlah antisemit atau pro-Hamas jika (para pendemo) menyatakan bahwa dalam waktu enam bulan lebih, pemerintahan ekstremis Anda telah membunuh 34.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 77.000 orang – 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak,” ungkap Sanders dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu, Kamis (25/4/2024).

Pernyataan Sanders muncul satu hari setelah Netanyahu mengutuk aksi demonstrasi menentang Israel di kampus-kampus AS. Netanyahu menyebut para pendemo itu dengan istilah “massa antisemit”.

Setelah mahasiswa pro-Palestina dari Universitas Harvard mulai mendirikan kemah di kampus mereka, bergabung dengan universitas-universitas lain di Amerika untuk menuntut gencatan senjata di Jalur Gaza, Netanyahu merilis pesan video pada Rabu (24/4/2024). “Jadi apa yang terjadi di kampus-kampus Amerika sungguh mengerikan. Masa antisemit telah mengambil alih universitas-universitas terkemuka,” ujarnya dalam video itu.

Sanders menegaskan, bukanlah antisemit ketika seseorang menyatakan bahwa pemboman Israel telah menghancurkan lebih dari 221.000 unit rumah di Gaza, menyebabkan lebih dari 1 juta orang kehilangan tempat tinggal, dan bahwa Pemerintah Israel telah menghancurkan infrastruktur sipil Gaza. Bukan antisemit juga untuk mengungkapkan bahwa Israel telah memusnahkan sistem layanan kesehatan di Gaza.

Dia juga mengatakan, bukan antisemit pula ketika orang-orang mengutuk penghancuran 12 universitas dan 56 sekolah di Gaza oleh pemerintahan Netanyahu, yang menyebabkan 625.000 anak-anak Gaza tidak mendapatkan pendidikan. “Bukanlah antisemit juga jika kita setuju dengan hampir semua organisasi kemanusiaan yang mengatakan bahwa pemerintah Israel telah secara tidak masuk akal memblokir bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza,” ujarnya.

Sanders mengatakan, antisemitisme adalah bentuk kefanatikan yang keji dan menjijikkan yang telah menimbulkan kerugian besar bagi jutaan orang. Dia pun berpesan kepada Netanyahu agar tidak meremehkan kecerdasan rakyat Amerika dengan menghasut mereka lewat propaganda tersebut.

“Tetapi, tolong, jangan menghina kecerdasan rakyat Amerika dengan mencoba mengalihkan perhatian kami dari kebijakan perang yang tidak bermoral dan ilegal dari pemerintahan Anda yang ekstremis dan rasis. Jangan gunakan antisemitisme untuk mengalihkan perhatian dari dakwaan pidana yang Anda hadapi di Israel. pengadilan. Bukanlah antisemit jika meminta pertanggungjawaban Anda atas tindakan Anda,” kata Sanders yang notabene juga berdarah Yahudi.

Protes terhadap serangan Israel di Gaza telah menyebar ke seluruh AS setelah lebih dari 100 orang ditangkap di Universitas Columbia, New York, pekan lalu setelah polisi mencoba membubarkan perkemahan para pendemo.

Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober, yang menurut Tel Aviv menewaskan kurang dari 1.200 orang.

Lebih dari 34.300 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan hampir 77.300 orang terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Lebih dari enam bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza sudah hampir seluruhnya hancur. Kondisi itu mendorong 85 persen penduduk daerah kantong Palestina tersebut mengungsi di tengah blokade bantuan makanan, air bersih, dan obat-obatan oleh zionis.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada Januari lalu memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida itu dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Sumber : Anadolu

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *