Hampir 99% Warga Israel Dukung Genosida Palestina

Foto: Warga sipil zionis bersenjata

Resistensi.id – Jika Anda ingin memahami mengapa Israel tidak memiliki masa depan, cukup perhatikan hasil jajak pendapat Universitas Tel Aviv. hanya 3,2 persen warga Israel yang menentang genosida terhadap warga Palestina.

Profesor Haim Bresheeth-zhabner, salah satu dosen universitas Israel dan dari keluarga terkenal dari sisa-sisa Holocaust. Ia seorang penulis, peneliti studi film dan pembuat film serta mantan tentara tentara Israel.

Selama beberapa dekade terakhir Bresheeth-zhabner dikenal sebagai kritikus vokal atas perlakuan Israel terhadap Palestina.

Menurut pandangannya, Israel setelah 7 Oktober 2023 beralih dari fasisme ke sesuatu yang mirip dengan Nazisme dalam hal hak-hak Palestina. Nazisme yang terkadang terang-terangan dan terkadang pula sembunyi-sembunyi.

Ini adalah jawabannya atas pertanyaan Salwa Amor dari Majalah The New Arab terkait fakta pandangan dan perilaku warga Israel yang dimuat dan disusun oleh Parstoday.

Apakah protes warga Israel adalah indikasi positif bahwa dukungan terhadap genosida tengah menurun di masyarakat Israel?

Saya yakin bahwa aksi protes warga Israel bukan benar-benar terkait Palestina. Kedua kubu yang protes di Israel sepakat mengenai genosida. Mereka membela hak-hak kaum Yahudi, bukan hak-hak warga Palestina.

Gelombang protes Israel saat ini adalah mengenai perpindahan warga Palestina dari satu kamp genosida ke kamp genosida lainnya. Kamp baru ini bahkan lebih rasis terhadap warga Palestina. Kita harus tahu bahwa Israel adalah negara demokrasi bagi orang Yahudi tetapi tidak bagi orang Palestina.

Hanya 3,2 persen dari Yahudi Israel meyakini bahwa pemerintah mereka menggunakan terlalu banyak pasukan di Gaza, sementara 43 persen lainnya meyakini pasukan tersebut masih sedikit. 87,4 persen membenarkan korban di pihak Palestina.

Oleh karena itu, jika kita ingin memahami mengapa Israel tidak memiliki masa depan, cukup kita saksikan hasil jajak pendapat Universitas Tel Aviv. hanya 3,2 persen warga Israel yang menentang genosida. Masyarakat Israel tidak mampu berpikir logis, mereka sepenuhnya condong dengan genosida.

Apakah ada harapan untuk melaksanakan proses rekonsiliasi seperti yang pernah dilakukan di Afrika Selatan

Saya sama sekali tidak meyakini perundingan dengan Zionis. Saya meyakini untuk memboikot mereka dan BDS. Israel sendiri sebuah organisasi Zionis.

Organisasi ini esensinya dalah rasisme dan meyakini pemusnahan kaum. Anda tidak dapat berbicara dengan Zionis. Seperti juga tidak bisa berbicara dengan Hitler.

Israel saat ini berubah dari fasis resmi menjadi sebuah masyarakat nazi. Lebih dari 90 persen warga Israel mendukung genosida ini, yang tidak boleh dilupakan.

Jika rekonsiliasi menurut Anda bukan sebuah opsi, lantas menurut Anda apa jalan ke depan?

Jalan ke depan adalah menghapus Zionisme: Mungkin untuk menentang Zionisme dengan cara apa pun. Saya ragu bahwa perdamaian bisa tercapai setelah kejadian di negeri ini.

Tidak berdamai dengan Zionisme, sama seperti tidak ada peluang berdamai dengan kolonialisme atau Nazisme.

Zionisme pada dasarnya adalah tidak manusiawi dan fasis. Saya yakin Israel dan Zionis memerlukan proses yang mirip dengan de-Nazisme, serupa dengan apa yang dilakukan terhadap Nazi. Sampai saat itu, rekonsiliasi tidak mungkin dilakukan.

Tugas Media Inggris Menenangkan Opini dan Membenarkan Genosida oleh Israel

Foto:Profesor Haim Bresheeth-zhabner dan media Inggris

Menurut Zhabner, media-media Inggris seluruhnya berada di bawah Lobi Israel. Mereka menghasut kebencian terhadap Palestina dengan menyampaikan klaim Israel yang tidak terbukti dan semuanya bohong.

Bagian Kedua Wawancara

Profesor Haim Bresheeth-zhabner, salah satu dosen universitas Israel dan dari keluarga terkenal dari sisa-sisa Holocaust. Ia seorang penulis, peneliti studi film dan pembuat film serta mantan tentara tentara Israel.

Selama beberapa dekade terakhir Bresheeth-zhabner dikenal sebagai kritikus vokal atas perlakuan Israel terhadap Palestina.Menurutnya, media-media Inggris  sangat Islamofobia, imperialistik, dan buta.

Ini adalah jawabannya atas pertanyaan Salwa Amor dari Majalah The New Arab terkait persiapan media-media Inggris dan Israel untuk genosida rakyat Palestina.

Sumber : Pars Today

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *