Kesedihan mendalam Ayatollah Khamenei atas Gugurnya Presiden Iran

Foto: Pertemuan antara Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei (kiri) dan Presiden Sayyed Ebrahim Raeisi. (Khamenei.ir)

Resistensi.id – Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei menyampaikan belasungkawa kepada bangsa Iran atas gugurnya Presiden Ebrahim Raeisi dan rekan-rekannya dalam kecelakaan helikopter.

Dalam pesannya pada hari Senin, Pemimpin tertinggi Iran mengumumkan lima hari berkabung nasional.

Ayatollah Khamenei mengatakan dia menerima berita pahit tentang kesyahidan presiden yang populer, kompeten dan pekerja keras serta para sahabatnya dengan sangat sedih.

Pemimpin mencatat bahwa insiden tragis itu terjadi ketika Raeisi dan timnya berusaha melayani rakyat Iran.

Seluruh masa tanggung jawab pria yang mulia dan berbakti ini, baik pada masa jabatan presiden yang pendek maupun sebelumnya, sepenuhnya dihabiskan dalam upaya tanpa henti untuk mengabdi kepada masyarakat, negara, dan Islam, tegasnya.

“Raeisi yang terhormat tidak mengenal kelelahan,” kata Ayatollah Khamenei, seraya menambahkan bahwa bangsa Iran kehilangan seorang hamba yang tulus dan berharga dalam insiden tragis ini.

Ia juga mencatat bahwa Presiden Raeisi lebih mengutamakan kepuasan rakyat, yang berarti kepuasan Tuhan, dibandingkan hal lainnya.

Oleh karena itu, rasa tidak tahu terima kasih dan cemoohan dari beberapa orang yang berkeinginan buruk tidak menghalanginya untuk bekerja siang dan malam untuk mencapai kemajuan dan memperbaiki situasi, kata Ayatollah Khamenei.

Imam mencatat bahwa tokoh-tokoh terkemuka termasuk Pemimpin Sholat Jumat kota Tabriz Seyyed Mohammad Ali Al-e Hashem, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan Gubernur Azarbaijan Timur Malek Rahmati serta para kru juga kehilangan nyawa dalam insiden menyedihkan ini.

Menurut Pasal 131 Konstitusi, Wakil Presiden Mohammad Mokhber mengambil alih kekuasaan eksekutif, kata Pemimpin.

Ayatollah Khamenei mendesak Mokhber untuk mengatur pemilihan presiden baru dalam waktu maksimal 50 hari bekerja sama dengan dua kepala dari tiga cabang pemerintahan.

Presiden Iran, menteri luar negeri dan delegasi pendampingnya kehilangan nyawa setelah helikopter yang membawa mereka jatuh di provinsi barat laut Azarbaijan Timur karena kondisi cuaca buruk pada hari Minggu. Mayat mereka ditemukan pada hari Senin setelah operasi pencarian ekstensif sepanjang malam.

Sumber : Press TV

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *