Sosok Mohammad Mokhber, Presiden Sementara Iran Gantikan Raeisi

Resistensi.id – Mohammad Mokhber (68) diperkirakan akan menjadi pengganti Ebrahim Raeisi sebagai Presiden Iran. Mohammad Mokhber kini menjabat sebagai Wakil Presiden Pertama Iran.

Berdasarkan pasal 131 Konstitusi Republik Islam Iran, apabila Presiden meninggal dunia saat menjabat, maka dengan konfirmasi dari Pemimpin Tertinggi Iran, Wakil Presiden Pertama akan mengambil alih tugasnya.

Sebagai presiden sementara Iran, Mokhber adalah bagian dari dewan tiga orang.

Bersama dengan ketua parlemen dan kepala kehakiman, ia kemudian akan menyelenggarakan pemilihan presiden baru dalam waktu 50 hari setelah kematian presiden.

Presiden Raeisi sendiri telah terkonfirmasi gugur dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5/2024).

Profil Mohammad Mokhber Seperti halnya Raeisi, Mokhber dipandang dekat dengan Pemimpin Tertinggi Ayatullah Sayyid Ali Khamenei. Politikus kelahiran 1 September 1955 itu menjadi Wakil Presiden Iran Pertama pada 2021 ketika Raisi terpilih sebagai presiden.

Bersama Raeisi, Mokhber memiliki kewenangan dalam memberikan keputusan akhir dalam semua masalah negara, Sebagaimana dikutip dari Reuters.

Berdasarkan keterangan dari beberapa sumber, Mokhber adalah bagian dari tim pejabat Iran yang mengunjungi Moskwa, Rusia, pada Oktober lalu dan setuju untuk memasok rudal permukaan-ke-permukaan dan lebih banyak drone ke militer Rusia.

Tim tersebut juga termasuk dua pejabat senior dari Garda Revolusi Iran dan seorang pejabat dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi.

Mokhber sempat menjabat sebagai kepala Setad, sebuah dana investasi yang terkait dengan Pemimpin Tertinggi Iran.

Pada 2010, Uni Eropa memasukkan Mokhber ke dalam daftar individu dan entitas yang dijatuhi sanksi atas dugaan keterlibatannya dalam “aktivitas rudal nuklir atau balistik”.

Dua tahun kemudian, Uni Eropa menghapusnya dari daftar tersebut. Pada 2013, Departemen Keuangan AS menambahkan Setad dan 37 perusahaan yang diawasinya ke dalam daftar entitas yang terkena sanksi.

Setad, yang nama lengkapnya adalah Setad Ejraiye Farmane Hazrate Emam atau Markas Besar untuk Menjalankan Perintah Imam, didirikan berdasarkan perintah yang dikeluarkan oleh pendiri Republik Islam, Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Perintah tersebut memerintahkan para ajudan untuk menjual dan mengelola properti yang diduga ditinggalkan pada tahun-tahun kacau setelah Revolusi Islam 1979 dan menyalurkan sebagian besar hasilnya untuk amal.

Sementara itu, media Pemerintah Iran, IRNA, melaporkan Mohammad Mokhber telah memimpin pertemuan darurat Kabinet Iran pada Senin pagi, menyusul kabar ditemukannya puing-puing helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi di wilayah terpencil di barat laut Iran.

Helikopter yang membawa Presiden Raisi dan delegasi pendampingnya jatuh pada ]Minggu di hutan Dizmar di Provinsi Azarbaijan Timur.

Sumber : IRNA

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *