DK PBB Hening Cipta Kematian Presiden Iran, Israel Murka

Foto: Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan murka karena DK PBB mengheningkan cipta usai Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dunia. (AP)

Resistensi.id – Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan hening cipta selama satu menit dalam sebuah rapat bulanan guna mengenang kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi, pada Selasa (21/5).
Menanggapi hal demikian, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan kesal dan mengecam tindakan tersebut.

Selain Raisi, terdapat Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian dan Gubernur Azerbaijan Timur Malek Rahmati yang menjadi korban kecelakaan tragis tersebut, seperti dilansir dari IRNA.

Rapat yang terdiri dari beberapa perwakilan negara-negara tersebut bermula dengan melakukan hening cipta.

Erdan selaku perwakilan dari Israel menentang keras hal tersebut. Ia menggunakan kata-kata hinaan dan seruan untuk mengecam agenda internasional itu.

Dubes Negeri Zionis itu juga memegang plakat yang menentang Martir Raisi di depan muka publik selama Majelis Umum DK PBB berlangsung.

Belum ada tanggapan lebih lanjut dari pihak Israel maupun DK PBB tentang aksi Erdan tersebut.

Momen mengheningkan cipta yang dilakukan Majelis Umum menjadi bukti dari solidaritas komunitas internasional bagi sang kepala negara Iran.

Jenazah Raisi sebelumnya telah berhasil dievakuasi dari tempat kejadian perkara. Prosesi pemakaman Raisi pun dimulai per hari ini di Kota Tabriz.

Upacara besar rencananya digelar di Masjid Agung Mosallah pada Rabu (22/5). Pada hari itu, seluruh rakyat Iran akan mendapat hari libur guna mengikuti prosesi.

Menurut Mehr News, jenazah Raisi nantinya akan dipindahkan ke tempat suci Imam Reza di Masyhad. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, disebut akan melakukan doa di sana.

Raisi gugur usai helikopter yang ditumpanginya jatuh dan terbakar di Provinsi Azerbaijan Timur pada Minggu siang sekitar pukul 13.30 waktu setempat.

Pencarian selama lebih dari 13 jam itu membuahkan hasil berupa penemuan puing-puing helikopter. Teheran juga mengonfirmasi kematian seluruh penumpang pada Senin (20/5).

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei lantas menetapkan hari berkabung nasional bagi negaranya selama lima hari.

Sumber : IRNA | Mehr |CNN

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *