Berkunjung ke Tiongkok Raja Bahrain Pilih Berdamai dengan Iran

Resistensi.id – Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa, mengatakan negaranya berupaya memulihkan hubungan diplomatik dengan Teheran.

Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifah, mengatakan negaranya berupaya memperkuat hubungan diplomatik dengan Iran, setelah hubungan yang tegang selama lebih dari delapan tahun.

Selama kunjungannya, Raja menyampaikan pernyataannya dalam pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing, menambahkan bahwa negaranya bertujuan untuk perdamaian, permaafan, hidup berdampingan dan dialog kemanusiaan, serta diplomasi.

Dia berkata, “Kami percaya pada prinsip bertetangga yang baik dan tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri,” dan menambahkan “Kami berupaya memulihkan hubungan diplomatik dengan Iran sebagai tetangga.”

Hamad menyampaikan apresiasi negaranya atas dukungan Tiongkok dalam mendorong perdamaian dan stabilitas di Asia Barat. Ia juga menyambut baik upaya Tiongkok dan pihak terkait lainnya dalam mengatasi situasi di Palestina.

Pada 4 Januari 2016, Bahrain mengikuti Arab Saudi dalam memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.

Pekan lalu, wakil ketua pertama Dewan Perwakilan Bahrain mengumumkan bahwa negaranya berencana segera mengambil tindakan untuk menghidupkan kembali hubungan diplomatik dengan Iran.

“Dimulainya kembali hubungan politik dan komersial antara kedua negara sangat penting karena Iran adalah negara tetangga dan Bahrain mendukung hubungan yang stabil dengan semua negara di kawasan,” kata Abdulnabi Salman.

Ia menyebutkan keinginan untuk melanjutkan kembali hubungan Manama dan Teheran mendapat respon positif dari pemerintah Bahrain dan Dewan Perwakilan Rakyat. Badan legislatif bahkan sudah mengeluarkan pernyataan positif terkait hal tersebut.

Dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada 23 Mei, Raja Hamad dari Bahrain menyatakan bahwa Manama berharap dapat meningkatkan hubungannya dengan Iran . Dia menambahkan bahwa tidak ada alasan untuk menunda pemulihan hubungan diplomatik antara Bahrain dan Iran, menurut Kantor Berita resmi Bahrain (BNA).

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif al-Zayani mengunjungi Teheran untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rekan-rekannya.

Sumber : Almayadeen

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *