[VIDEO] Saudi Bela Israel, Hapus Nama Palestina dari Buku Sekolah

Foto: Menlu Arab Saudi itu mengatakan, “keamanan penjajah israel menjadi prioritas yang paling besar rezim bin Salman, bahkan negara Palestina “merdeka”, sebenernya adalah untuk mewujudkan keamanan penjajah israel dan kepentingan tertingginya.(Kolase)

Resistensi.id – Arab Saudi disebut telah menghapus nama Palestina dari peta buku teks sekolah, berdasarkan Kurikulum pendidikan baru negara tersebut. Klaim ini dilaporkan oleh lembaga pemikir yang berbasis di Israel dan Inggris, IMPACT-se.

Melansir New Arab pada Selasa (4/6/2024), laporan lembaga pemikir pro-Israel tersebut menyebut kurikulum Saudi terbaru menunjukkan perubahan signifikan pada buku teks dari tahun ajaran sebelumnya, bahkan dalam terminologi.

Salah satunya adalah gambar dari buku teks Studi Sosial dan Nasional 2023-2024 menggambarkan peta Arab Saudi dan negara-negara sekitarnya, tetapi wilayah Palestina dibiarkan tanpa nama. Ini tidak seperti peta dalam buku teks 2022.

Kata-kata yang dianggap “bermusuhan” dengan Israel dihapus dari beberapa teks dalam kurikulum, terutama istilah seperti “musuh” dan “musuh Zionis,” dan teks yang memperingatkan tentang ambisi Israel di wilayah tersebut dan upaya untuk mengusir warga Palestina dari tanah mereka juga dihapus.

Menurut IMPACT-se, buku teks tersebut merujuk Yerusalem Timur sebagai wilayah pendudukan dan sebagai ibu kota Palestina, bukan seluruh Yerusalem.

Zionisme juga tidak lagi disebut sebagai “gerakan Eropa rasis”, dan bahasa lain yang sangat kritis terhadap Israel telah diubah.

Secara keseluruhan, 21 kasus sentimen anti-Israel dalam buku teks lama telah dihapus dalam kurikulum baru ini.

Perubahan tersebut diduga terkait dengan pembicaraan yang dimediasi AS yang berupaya menormalisasi hubungan antara Riyadh dan Tel Aviv.

Bahkan menurut Faishal bin Farhan Al-Saud (Menteri Luar Negeri Arab Saudi) saat merespon pertanyaan wartawan terkait pengakuan Spanyol, Norwegia dan Irlandia atas negara Palestina.

Menlu Arab Saudi itu mengatakan, “keamanan penjajah israel menjadi prioritas yang paling besar rezim bin Salman, bahkan negara Palestina “merdeka”, sebenernya adalah untuk mewujudkan keamanan penjajah israel dan kepentingan tertingginya.

Lihat video, Perkataan Menlu Arab Saudi yang menyebut keamanan Israel menjadi perhatian utama rezim bin Salman.

Amerika Serikat (AS) awal bulan ini mengatakan bahwa mereka hampir mencapai pakta pertahanan dengan Arab Saudi, yang dapat membuka jalan bagi normalisasi Israel. Riyadh mengatakan tidak akan menjadi perantara hubungan dengan Israel sebelum negara Palestina diberikan, sesuatu yang ditolak oleh pemerintah sayap kanan Israel.

Sumber : New Arab | SL

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *