Korut Siap Kirim Pasukan Bantu Rusia, Kecam AS Persenjatai Ukraina

Foto: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un inspeksi para prajurit Korut dalam sebuah agenda kunjungan kerjanya pada Maret lalu. (Foto: KCNA)

Resistensi.id – Korea Utara mengkritik Amerika Serikat atas peningkatan bantuan militer Washington DC ke Ukraina. Dia pun menegaskan kembali dukungan Pyongyang terhadap Moskow dalam perang Ukraina.

Seorang pejabat tinggi militer Korut, Pak Jong Chon mengatakan, Rusia memiliki hak untuk memilih segala jenis serangan balasan terhadap Ukraina. “Jika AS terus mendorong Ukraina untuk melakukan perang proksi melawan Rusia, hal itu dapat memicu respons yang lebih kuat dari Moskow, dan memicu perang dunia baru,” kata Pak, seperti dilansir KCNA.

Jenderal Korut itu merujuk pada komentar Pentagon (Departemen Pertahanan AS) pekan lalu bahwa pasukan Ukraina dapat menggunakan senjata yang dipasok Amerika untuk menyerang pasukan Rusia di mana pun, bahkan melintasi perbatasan hingga ke Rusia.

Menurut laporan jaringan televisi kabel Korsel, TV Chosun, Korut berencana mengirim pasukan konstruksi dan teknik ke sejumlah wilayah Ukraina yang diduduki Rusia pada awal bulan depan. Tujuannya adalah untuk mengerjakan proyek pembangunan kembali infrastruktur yang hancur akibat perang. Informasi tersebut didapat Chosun dengan mengutip seorang pejabat Pemerintah Korsel.

Untuk diketahui, sejak melancarkan agresi militernya pada 24 Februari 2022, Rusia berhasil menguasai empat wilayah atau provinsi Ukraina. Keempat wilayah itu adalah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia.

AS dan Korsel semakin khawatir dengan semakin dalamnya kerja sama militer antara Rusia dan Korut. Washington DC dan Seoul menuduh Moskow dan Pyongyang melanggar hukum internasional dengan memperdagangkan senjata Korut ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina. Namun, Rusia dan Korut membantah adanya transfer senjata tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korut Kim Jong Un menandatangani perjanjian aliansi militer di Pyongyang pada Rabu lalu. Pakta tersebut mencakup janji kedua negara untuk memberikan bantuan militer jika salah satu negara diserang musuh.

Hanya beberapa hari setelah kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Pyongyang, Pak Jong Chon, salah satu pejabat tinggi militer Korea Utara, mengatakan Moskow berhak memilih melakukan serangan balasan apa pun jika Washington terus mendorong Ukraina melakukan ‘perang proksi’ melawan Rusia.

Hal ini dapat memicu respons yang lebih kuat dari Moskow, dan terjadinya ‘perang dunia baru’, kata Pak, menurut KCNA.

Para analis mengatakan perjanjian itu akan memberikan kerangka bagi perdagangan senjata antara kedua negara dan memfasilitasi koalisi anti-AS dan anti-Barat.

Sumber : KCNA

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *