Resistensi.id – Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) telah merilis nama penembak jitu yang melakukan upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di tengah kampanye di Pennsylvania. Terungkap, penembak jitu itu bernama Thomas Matthew Crooks.
“FBI telah mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania, sebagai subjek yang terlibat dalam upaya pembunuhan mantan Presiden Donald Trump pada 13 Juli, di Butler, Pennsylvania,” ujar lembaga penegak hukum itu dikutip CNN International, Sabtu (14/7/2024).
“Investigasi ini masih aktif dan berkelanjutan, dan siapa pun yang memiliki informasi yang dapat membantu penyelidikan didorong untuk mengirimkan foto atau video secara online.”
Crooks sendiri langsung dilumpuhkan hingga tewas oleh pasukan pengawal Presiden AS, Secret Service, setelah melakukan aksinya . Atas aksinya itu satu orang pengunjung kampanye Trump tewas dan dua orang lainnya terluka.
Trump juga ikut mengalami luka di wilayah telinga atas kejadian ini. Namun luka itu tidak membuat Trump dalam posisi kesehatan yang serius dan dirinya pun langsung pulang ke klub golf privat pribadinya di New Jersey.
Donald Trump sempat melemparkan ejekan dengan menyebut Joe Biden sebagai Presiden AS terburuk sebelum peluru mengenai telinganya. Trump menyampaikan kecaman kebijakan imigrasi Joe Biden.
Sebuah video yang viral menunjukkan bagaimana Trump terlihat mengontraksikan tubuhnya ke kanan, memegangi telinganya yang penuh darah, dan menjatuhkan diri ke tanah, setelah penembakan terjadi. Ia kemudian dikelilingi oleh agen Dinas Rahasia yang membawanya kembali ke mobil.
Dalam penelusuran CNN, Thomas Matthew Crooks tercatat sebagai anggota Partai Republik. Alumni Sekolah Menengah Bethel Park tahun 2022 ini sejatinya akan mengikuti pemilihan presiden pertamanya pada November mendatang.
Meski tercatat sebagai anggota Partai Republik, catatan Komisi Pemilihan Umum Federal menunjukkan ada seorang donor dengan nama dan alamat yang sama dengan Crooks memberikan US$ 15 (Rp 241 ribu) kepada komite aksi politik yang berpihak pada Partai Demokrat di Januari 2021.
Perwakilan Kepolisian Pennsylvania, Letkol George Bivens, menyebut bahwa saat melakukan aksinya, Crooks tidak membawa identitas apapun. Saat ini pihak investigator sedang fokus melakukan proses pencocokan biometrik.
“Penembaknya untuk sementara telah diidentifikasi. Ini soal melakukan konfirmasi biometrik,” ujarnya.
Sejauh ini, belum jelas apakah motif penembakan yang dilakukan oleh Crooks. Pihak berwenang telah melakukan penggeledahan terhadap alamatnya untuk memahami catatan yang mungkin dapat membantu penyelidikan.
“Penyelidik juga memprioritaskan menemukan motif dan menentukan apakah pelaku penembakan mempunyai kaki tangan,” tambah Letkol Bivens.
Thomas Matthew Crooks teridentifikasi melepaskan 8 buah peluru dari senjata jenis senapan.
Gara-gara tragedi ini, Crooks tidak hanya membuat Donald Trump terluka namun juga membuat seorang peserta kampanye tewas.
Tragedi penembakan terhadap Mantan Presiden Amerika, Donald Trump terjadi saat kampanye di Butler, Pennsylvania, Sabtu 13 Juli 2024 waktu setempet.
Lalu penyidik Federal Amerika Serikat mengidentifikasi pelaku penembakan Donald Trump adalah Thomas Matthew Crooks.
Dikutip dari New York Post, Thomas Matthew Crooks merupakan warga lokal dan tinggal di Bethel Park, Pennsylvania.
Sementara itu, ketika dihubungi CNN, ayah Crooks, Matthew Crooks, mengatakan dia mencoba mencari tahu “apa yang terjadi”. Ia juga akan berdiskusi dengan penegak hukum sebelum berbicara tentang putranya di publik.
Sumber : NYT | CNN