Cina Berhasil Persatukan 14 Faksi Palestina

Resistensi.id – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, perwakilan tingkat tinggi dari 14 faksi Palestina berkumpul di Beijing untuk melakukan dialog rekonsiliasi pada tanggal 21 hingga 23 Juli. Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyampaikan sambutan pada upacara penutupan pembicaraan rekonsiliasi pada Selasa, 23 Juli.

Utusan diplomatik untuk Tiongkok atau perwakilan mereka dari Mesir, Aljazair, Arab Saudi, Qatar, Yordania, Suriah, Lebanon, Rusia, dan Türkiye serta perwakilan dari 14 faksi utama Palestina menghadiri upacara penutupan.

Faksi-faksi Palestina menandatangani Deklarasi Beijing tentang Mengakhiri Perpecahan dan Memperkuat Persatuan Nasional pada upacara penutupan. Wang Yi menyebutnya sebagai “momen bersejarah dalam perjuangan pembebasan Palestina” dan mengusulkan inisiatif tiga langkah Tiongkok untuk menyelesaikan masalah Palestina.

Langkah pertama adalah mencapai gencatan senjata yang komprehensif, langgeng, dan berkelanjutan di Jalur Gaza sesegera mungkin, dan memastikan akses tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan dan penyelamatan di lapangan.

Langkah kedua adalah melakukan upaya bersama menuju pemerintahan pasca-konflik di Gaza berdasarkan prinsip “Orang-orang Palestina memerintah Palestina.”

Langkah ketiga adalah menjadikan Palestina sebagai negara anggota penuh PBB dan mulai menerapkan solusi dua negara.

Adapun ke 14 Faksi Palestina adalah sbb:

14 faksi-faksi Palestina yang menandatangi Deklarasi Beijing :

  • Gerakan Pembebasan Nasional Palestina (Fatah)
  • Gerakan Perlawanan Islam (Hamas)
  • Front Populer untuk Pembebasan Palestina
  • Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina
  • Gerakan Jihad Islam Palestina
  • Partai Rakyat Palestina
  • Front Perjuangan Rakyat Palestina
  • Gerakan Inisiatif Nasional Palestina
  • Front Populer untuk Pembebasan Palestina – Komando Umum
  • Uni Demokratik Palestina (FIDA)
  • Front Pembebasan Palestina
  • Front Pembebasan Arab
  • Front Arab-Palestina
  • Pelopor Perang Kemerdekaan Rakyat (Pasukan As-Sa’iqa)

Para faksi menyepakati beberapa hal berikut :

  1. Menyatukan upaya nasional untuk menghadapi agresi Zionis dan menghentikan genosida yang dilakukan oleh negara pendudukan dan kelompok pemukim yang didukung oleh Amerika Serikat. Mereka juga sepakat untuk menolak upaya untuk mengusir rakyat Palestina dari tanah air mereka; memaksa entitas Zionis untuk mengakhiri pendudukannya di Jalur Gaza dan seluruh wilayah pendudukan lainnya; & menjaga kesatuan tanah Palestina, termasuk Tepi Barat, Yerusalem, dan Jalur Gaza.
  2. Faksi-faksi Palestina menyambut baik putusan Mahkamah Internasional, yang menegaskan tidak sahnya kehadiran, pendudukan, dan pemukiman Israel di tanah Negara Palestina dan menekankan perlunya penghapusan pemukiman tersebut sesegera mungkin.
  3. Berdasarkan Perjanjian Rekonsiliasi Nasional yang ditandatangani di Kairo pada 4/5/2011 dan Deklarasi Aljazair yang ditandatangani pada 10/12/2022, faksi-faksi sepakat untuk terus menindaklanjuti implementasi kesepakatan untuk mengakhiri perpecahan, dengan bantuan Mesir, Aljazair, dan Republik Rakyat Tiongkok & Federasi Rusia sebagai berikut:
  4. a) Komitmen terhadap pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, sesuai dengan resolusi PBB yang relevan, khususnya Resolusi 181 dan 2334, dan menjamin hak untuk kembali sesuai dengan Resolusi 194.
  5. b) Hak rakyat Palestina untuk menolak pendudukan dan mengakhirinya sesuai dengan hukum internasional dan Piagam PBB, dan hak rakyat untuk menentukan nasib sendiri dan perjuangan mereka untuk mencapainya dengan segala cara yang ada.

Palestina telah menjadi negara pengamat non-anggota Majelis Umum PBB sejak November 2012. Tiongkok telah mengakui negara Palestina sejak tahun 1988, dengan tegas mendukung solusi dua negara dan sepenuhnya menghormati keinginan rakyat Palestina.

Sumber : CGTN|Firas Palestine

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *