Netanyahu Penjahat Perang, Tukang Tipu Dalam pidato Penuh Kebohongan

Resistensi.id – Pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di hadapan Kongres AS mendapat sorotan dan kecaman banyak pihak. Ia dinilai menyatakan sejumlah kebohongan terang-terangan dalam pidato tersebut.

“Penjahat perang” dan “Tukang Tipu!”, tulis senator AS keturunan Yahudi, Bernie Sanders di akun X-nya menyusul pidato Netanyahu tersebut. Berikut adalah kebohongan dan tipuan yang disampaikan oleh Netanyahu dalam pidatonya:

Israel izinkan truk bantuan masuk Gaza

Dalam pidatonya di Kongres AS, Netanyahu mengeklaim telah mengizinkan lebih dari 40.000 truk bantuan memasuki Gaza yang membawa setengah juta ton makanan.

Menurut data PBB, 28.018 truk bantuan telah memasuki Gaza sejak perang dimulai. Rute menuju wilayah tersebut tidak lagi mencakup penyeberangan Rafah, yang diserbu pasukan Israel pada awal Mei, sehingga membatasi pasokan bantuan ke wilayah selatan.

Sejak itu, dilansir the Guardian, hanya 2.835 truk yang masuk melalui penyeberangan Kerem Shalom di selatan dan Erez di utara,  mengirimkan sebagian kecil dari bantuan yang dibutuhkan. Organisasi-organisasi bantuan menuduh Israel sengaja menghalangi bantuan masuk ke Gaza, menerapkan pembatasan sewenang-wenang dan selalu berubah terhadap apa yang diizinkan masuk. Awal tahun ini, otoritas terkemuka dunia dalam bidang kelaparan, Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu, memperingatkan bahwa Gaza berada di ambang kelaparan.

Unjuk rasa pro-Palestina didanai Iran

Dalam pidatonya, ia menuding pengunjuk rasa pro-Palestina mendukung Hamas dan “seharusnya merasa malu pada diri mereka sendiri.” Ia menuduh tanpa bukti bahwa mereka didukung oleh musuh Israel, Iran. “Yang kami tahu, Iran mendanai protes anti-Israel yang sedang terjadi di luar gedung ini,” katanya.

Iran yang tengah disanksi perekonomiannya oleh Amerika Serikat, tak mungkin mendanai aksi-aksi pro-Palestina yang berlangsung di seantero dunia. Jutaan orang telah turun ke jalan sejak agresi Israel ke Gaza pada 7 Oktober. Selama hampir sepuluh bulan serangan Israel ke Gaza, tak ada sepekan pun kosong dari aksi-aksi bela Palestina di muka Bumi, termasuk di negara-negara yang pemerintahannya mendukung Israel.

Melindungi warga sipil

Dalam pidatonya, Netanyahu menyangkal tudingan jaksa ICC menuduh Israel sengaja menargetkan warga sipil. Menurutnya, Israel sudah berupaya melindungi warga sipil di Gaza melalui selebaran dan telepon langsung ke warga Gaza.

Klaim bahwa Israel melindungi warga sipil ini bahkan bisa disangkal oleh statistik yang disampaikan sendiri oleh pemerintah Israel. Misalnya, mereka mengeklaim pasukannya telah membunuh sekitar 15.000 militan, tanpa memberikan bukti yang mendukung klaim tersebut. Sementara Kementerian Kesehatan Gaza melansir dengan bukti nama-nama dan nomor identitas, sebanyak 37 ribu warga Gaza syahid akibat serangan Israel. Dari jumlah itu, 14.671 orang, atau 52 persen dari syuhada yang teridentifikasi, adalah perempuan dan anak-anak.

Selain itu, dokter Amerika keturunan Yahudi, Mark Perlmutter, yang kembali dari Gaza, mengatakan bahwa tentara Israel dengan sengaja membunuh anak-anak dengan tembakan penembak jitu. Ia menceritakan soal anak-anak yang ditubuhnya ada dua bekas tembakan. Hal itu, kata Perlmutter kepada jaringan CBS News, menunjukkan bahwa tentara Israel dengan sengaja menembak anak-anak. “Kami memiliki dokumen yang membuktikan adanya penargetan sistematis terhadap anak-anak dan tindakan kejahatan perang terhadap mereka,” ujarnya.

Sumber : CBS | Guardian | X

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *